Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPD Keluhkan Penurunan Harga BBM yang Tidak Berdampak pada Penurunan Harga Sembako

Kompas.com - 21/01/2015, 17:22 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan oleh pemerintah sebanyak dua kali dalam satu bulan terakhir ternyata belum dapat memberikan pengaruh terhadap penurunan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat dan menekan biaya logistik transportasi di berbagai daerah.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Farouk Muhammad meminta pemerintah segera melakukan langkah antisipatif dan kebijakan yang integratif untuk segera menurunkan harga dan biaya komoditas yang disebabkan kenaikan harga BBM pada akhir tahun lalu.

"Penyesuaian dua kali harga BBM yang dilakukan oleh pemerintah ternyata belum mampu mengembalikan harga seperti sediakala. Padahal, pada saat yang bersamaan pemerintah juga telah menyesuaikan kembali harga elpiji 12 kilogram dan harga semen," kata Farouk melalui siaran pers yang diterima, Rabu (21/1/2015).

Untuk itu, Presiden Joko Widodo meminta semua kepala daerah segera merespons kembali turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar. Ia berharap penurunan harga BBM itu nantinya akan berimbas pada turunnya harga kebutuhan pokok masyarakat.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat mengumumkan penurunan harga BBM di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (16/1/2015). Akhirnya, diputuskan, tepat pukul 00.00 WIB tanggal 19 Januari 2015, harga BBM jenis premium turun menjadi Rp 6.600 per liter dan jenis solar Rp 6.400 per liter. Selain menyesuaikan harga BBM, pemerintah juga menurunkan harga penjualan elpiji 12 kilogram dan semen.

"Pada realitasnya bisa dirasakan bahwa kenaikan harga BBM telah memicu kenaikan seluruh bahan makanan pokok, termasuk transportasi. Permasalahannya ketika saat ini pemerintah menyesuaikan kembali harga BBM, ternyata harga-harga bahan kebutuhan pokok tidak otomatis turun," papar Farouk.

Anggota DPD dari Nusa Tenggara Barat (NTB) ini juga memberikan saran, perlu kebijakan khusus dan konsistensi dari pemerintah untuk mengembalikan ke harga semula. Pemerintah juga perlu melakukan sosialisasi dan mencari solusi bersama dengan dunia industri maupun para pemangku kepentingan untuk menyiasati perubahan harga BBM secara terus-menerus, mengingat pemerintah akan menyerahkan harga BBM pada mekanisme pasar. Terlebih lagi, dunia bisnis dan industri butuh kepastian.

"Proses perumusan sebuah kebijakan di pihak eksekutif sebaiknya dipertimbangkan dengan sangat baik dan saksama karena sesungguhnya yang paling akan merasakan dampak langsung adalah masyarakat lapisan bawah. Selain itu, kenaikan beragam komoditas pada realitasnya di tingkat daerah terjadi cukup tajam. Hal itu terjadi karena adanya keterbatasan fasilitas produksi dan kelemahan infrastruktur logistik daerah-daerah," kata Farouk.

Menurut pengamatan Guru Besar PTIK ini, telah terjadi banyak perubahan dan proses yang tidak optimal dalam implementasi pengalihan subsidi energi. Hal ini terjadi kerena kebijakan pemerintah yang sangat strategis selama hampir tiga bulan terakhir ini minim proses check and balance dengan pihak legislatif.

"Semestinya kebijakan penarikan subsidi melalui pembangunan infrastruktur dan bantuan langsung dapat memberi indikasi awal dan dampak sosial ekonomi dengan adanya penyesuaian harga BBM," kata Farouk.

Sebagai informasi, pada akhir tahun 2014, pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500. Kenaikan sebesar Rp 2.000 tersebut telah memicu kenaikan inflasi sebesar 2-3 persen selama bulan Desember. Tak berapa lama, komoditas elpiji 12 kg juga mengalami kenaikan sehingga inflasi secara nasional akhir tahun 2014 meningkat menjadi 8,36 persen. Namun, kini disebabkan tren harga minyak dan gas (migas) di tingkat global mengalami penurunan, pemerintah kemudian mengoreksi kebijakan energinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com