JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly sambil bercanda menyindir lagu-lagu Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono. Dia meragukan lagu-lagu yang diciptakan dan dinyanyikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat itu banyak disukai masyarakat sehingga bisa mendapatkan royalti.
Sindiran bermula saat Yasonna melantik sejumlah musisi menjadi Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) Pencipta dan Hak Terkait. Kepada wartawan, Yasonna menjelaskan, pembentukan lembaga tersebut bertujuan untuk melindungi hak cipta setiap musisi atas karya yang dilahirkannya. Dengan begitu, setiap musisi akan mendapatkan royalti yang sesuai.
"Jadi kita berharap setelah UU Hak Cipta disahkan, dengan komisioner yang baru ini, mereka bisa menetapkan standar pembayaran royalti. Jadi karaoke, hotel-hotel, tempat pertunjukan, televisi yang menggunakan produk hak cipta atau lagu-lagu harus ada royaltinya," kata Yasonna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (21/1/2015) siang.
Sebagai contoh, Yasonna lalu menyebut beberapa musisi yang akan mendapatkan royalti dengan adanya Komisioner LMKN ini. "Ini royalti mereka yang kelola, dan mereka yang menentukan. Ebiet G Ade dapat berapa, Rhoma Irama dari daftar mereka ambil ini, dapat berapa," ujar Yasona.
"Lagu SBY juga dapat, Pak?" tanya wartawan. "Laku enggak? Aku tanya aja. Kalau ada mungkin ada (yang beli), tapi sangat sedikit sekalilah," ujarnya sambil tersenyum.
Informasi saja, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono dikenal memiliki keahlian memainkan alat musik dan menciptakan lagu. Sejak dirinya menjabat pada 2004 silam, SBY telah merilis empat album, yaitu Rinduku Padamu (2007), Evolusi (2009), Ku Yakin Sampai Di Sana (2010), dan Harmoni Alam Cinta dan Kedamaian (2011).
Bahkan, ia juga sudah membuat album kelima pada akhir masa kepemimpinannya. Lagu-lagu SBY sering juga dinyanyikan oleh musisi-musisi Tanah Air.
Tak hanya itu, dalam acara kenegaraan pun lagu SBY sering dinyanyikan, seperti dalam Upacara Peringatan Kemerdekaan RI di Istana. Dalam KTT APEC 2013, SBY juga menyempatkan diri berdendang untuk menghibur Presiden Rusia Vladimir Putin yang ketika itu sedang berulang tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.