Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Mahasiswa Cepat Masuk Kerja, Wapres Ingin Ada "Biro Jodoh" dengan Perusahaan

Kompas.com - 21/01/2015, 14:25 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla menekankan pentingnya kerja sama erat antara perguruan tinggi dan dunia usaha. Menurut dia, kerja sama kedua pihak tersebut penting dalam meningkatkan kualitas lulusan perguruan tinggi, termasuk membangun kesiapan lulusan perguruan tinggi untuk terjun di dunia usaha.

Salah satu bentuk kerja samanya bisa dilakukan dengan menyediakan kesempatan magang di dunia industri bagi mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi.

"Dulu kita punya KKN, (singkatan dari) kuliah kerja nyata, bukan korupsi (korupsi, kolusi, dan nepotisme). Jadi, tinggal kita pilih dan arahkan yang baik, jadi saya yakin pengusaha siap untuk itu. Itu kewajiban sosial, CSR (corporate social responsibility). Jangan lupa, para pengusaha. Pengusaha bisa berkembang kalau ekonomi tumbuh dan konsumen makin banyak," kata Kalla dalam acara penandatanganan nota kesepahaman tentang pengembangan sumber daya manusia, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di lingkungan perguruan tinggi serta dunia usaha di Istana Wakil Presiden Jakarta, Rabu (21/1/2015).

Nota kesepahaman ini ditandatangani Asosiasi Pengusaha Indonesia dengan Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi serta melibatkan forum rektor seluruh Indonesia. Kalla berharap, kerja sama melalui nota kesepahaman ini bisa terlaksana dengan baik. Ia meminta Apindo dan Kementerian Ristek serta perguruan tinggi membangun sistem semacam biro jodoh yang mempertemukan mahasiswa perguruan tinggi dengan dunia usaha.

"Sistem ini sederhana saja, semacam biro jodoh. Apindo akan membuat daftarnya, apa keperluannya, apa cirinya yang dibutuhkan. Universitas buat daftar apa kemampuan universitas itu, tinggal dipertemukan seperti biro jodoh, selesai kan?" sambung Kalla.

Diharapkan, para mahasiswa atau lulusan perguruan tinggi bisa mendapatkan kesempatan magang atau job training yang sesuai dengan bidang pendidikannya. Kalla mencontohkan penempatan mahasiswa jurusan sosial dan politik magang di partai-partai politik.

"Orang sosial politik mungkin job training-nya di partai-partai supaya jangan pecah partai itu kan, supaya memberikan pendidikan politik yang lebih baik untuk pengurus partai. Itu gunanya luar biasa," tutur Kalla, yang juga merupakan mantan Ketua Umum Partai Golkar.

Untuk lebih detailnya, pemerintah akan membuat forum yang mempertemukan BUMN dengan para rektor. Selain kerja sama untuk magang mahasiswa, dunia usaha dan dunia pendidikan tinggi bisa membangun kerja sama terkait riset.

Para pengusaha bisa melibatkan perguruan tinggi untuk melakukan riset dengan tujuan tertentu yang mendorong kemajuan usahanya. Sebaliknya, perguruan tinggi bisa menawarkan hasil riset yang mereka kembangkan kepada pengusaha.

"Bisa berarti bahwa pengusaha bekerja sama dengan perguruan tinggi, mau riset apa, tujuannya dulu dicapai. (Misalnya) saya mau suatu riset yang mengefisienkan produksi jagung, hortikultura, dan sebagainya itu. Bisa juga tentu, bagaimana perguruan tinggi mengadakan riset, kemudian menawarkan kepada dunia usaha untuk implementasinya," papar Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menelusuri Gagasan Jokowi Bakal Dijadikan Penasihat Prabowo

Menelusuri Gagasan Jokowi Bakal Dijadikan Penasihat Prabowo

Nasional
Antam Raih 3 Penghargaan di Ajang CSR dan PDB Award 2024

Antam Raih 3 Penghargaan di Ajang CSR dan PDB Award 2024

Nasional
Kenakan Pakaian Serba Hitam, Sandra Dewi Penuhi Panggilan Kejagung

Kenakan Pakaian Serba Hitam, Sandra Dewi Penuhi Panggilan Kejagung

Nasional
Revisi UU MK Disetujui Pemerintah, Mahfud MD: Sekarang Saya Tak Bisa Halangi Siapa-siapa

Revisi UU MK Disetujui Pemerintah, Mahfud MD: Sekarang Saya Tak Bisa Halangi Siapa-siapa

Nasional
BNPB Kaji Rencana Relokasi Rumah Warga Dekat Sungai dari Gunung Marapi

BNPB Kaji Rencana Relokasi Rumah Warga Dekat Sungai dari Gunung Marapi

Nasional
Gelar Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari 2024, Kementerian KP Usung Tema 25 Tahun Transformasi Kelautan dan Perikanan

Gelar Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari 2024, Kementerian KP Usung Tema 25 Tahun Transformasi Kelautan dan Perikanan

Nasional
KPK Duga SYL Jalan-jalan ke Luar Negeri, tetapi Dibuat Seolah Dinas

KPK Duga SYL Jalan-jalan ke Luar Negeri, tetapi Dibuat Seolah Dinas

Nasional
Putusan MK 2011 Jadi Alasan, Revisi UU Kementerian Negara Dinilai Bakal Temui Persoalan

Putusan MK 2011 Jadi Alasan, Revisi UU Kementerian Negara Dinilai Bakal Temui Persoalan

Nasional
Tolak Revisi UU MK, Mahfud: Bisa Ganggu Independensi Hakim

Tolak Revisi UU MK, Mahfud: Bisa Ganggu Independensi Hakim

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara Muluskan Transisi Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo-Gibran

Revisi UU Kementerian Negara Muluskan Transisi Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo-Gibran

Nasional
Korban Banjir Bandang Sumbar hingga 15 Mei: 58 Orang Meninggal Dunia, 35 Warga Hilang

Korban Banjir Bandang Sumbar hingga 15 Mei: 58 Orang Meninggal Dunia, 35 Warga Hilang

Nasional
Kemenkominfo Akan Gratiskan Pengujian Perangkat di IDTH bagi UMKM dan Startup Digital

Kemenkominfo Akan Gratiskan Pengujian Perangkat di IDTH bagi UMKM dan Startup Digital

Nasional
Kongkalikong Oknum BPK Muluskan Proyek 'Food Estate' dalam Kasus SYL, Tol MBZ, dan BTS 4G

Kongkalikong Oknum BPK Muluskan Proyek "Food Estate" dalam Kasus SYL, Tol MBZ, dan BTS 4G

Nasional
Di IPA 2024, Dirut Pertamina Beberkan Strategi Jaga Ketahanan Energi dan Kelestarian Lingkungan

Di IPA 2024, Dirut Pertamina Beberkan Strategi Jaga Ketahanan Energi dan Kelestarian Lingkungan

Nasional
Caleg Nasdem Peraih Suara Terbanyak di Sultra Tina Nur Alam Mundur, Ini Kata Sekjen

Caleg Nasdem Peraih Suara Terbanyak di Sultra Tina Nur Alam Mundur, Ini Kata Sekjen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com