Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Permintaan Terakhir Enam Terpidana Mati Sebelum Dieksekusi

Kompas.com - 18/01/2015, 12:21 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Enam terpidana mati kasus narkotika telah dieksekusi Kejaksaan Agung, Minggu (18/1/2015) dini hari. Keenam terpidana itu sempat mengajukan permintaan terakhir sebelum dieksekusi.

Jaksa Agung HM Prasetyo menjelaskan, tiga terpidana mati meminta agar jenazah mereka dikubur setelah dieksekusi. Mereka adalah Rani Andriani alias Melisa Aprilia, Namaona Denis, dan Daniel Enemuo alias Diarrssaouba.

Sementara tiga lainnya, yaitu Ang Kiem Soei, Marcho Archer Cardoso Moreira dan Tran Thi Bich Hanh meminta dikremasi.

"Tiga minta dikremasi, tiga dikuburkan secara biasa," kata Prasetyo saat memberikan keterangan di Kejagung, Minggu pagi.

Ia menambahkan, terpidana Ang Kiem meminta agar setelah dikremasi, abunya diserahkan kepada istrinya yang mendatangi tempat eksekusi. Sementara, Marcho Archer Cardoso meminta agar abunya diserahkan kepada tantenya yang tinggal di Indonesia.

"Untuk Tran Thi Bich meminta agar abunya dapat disemayamkan di samping makam seorang pemuka agama yang membaptisnya," kata Prasetyo.

Ia menambahkan, terpidana Denis meminta agar setelah meninggal dapat dimakamkan di Nusakambangan. Sementara, Daniel Enemuo meminta agar jenazahnya dapat diserahkan kepada istrinya untuk dikebumikan.

"Untuk Rani, dia minta agar dapat dimakamkan di Cianjur. Informasi terakhir yang saya peroleh sekarang sedang dalam perjalanan dan tengah masuk ke Kota Bandung," ujar Prasetyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com