Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Densus 88 Kembali Tangkap Teroris Jaringan Santoso

Kompas.com - 12/01/2015, 15:23 WIB
Fathur Rochman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri bersama tim Polda Sulawesi Tenggara, Senin (12/1/2015), menangkap seorang terduga teroris bernama Imran alias Legenda. Imran terbukti terlibat dalam jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan kelompok Santoso.

"Senin, satu orang pada pukul 07.00 Wita, Densus dan Polda Sulteng tangkap Imran alias Legenda," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Kombes Pol Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta, Senin (12/1/2015).

Imran ditangkap di rumahnya di Desa Tabalu, Kecamatan Mapane, Poso, Sulawesi Tengah. Agus mengatakan, saat penangkapan berlangsung, Imran tidak melakukan tindakan perlawanan.

Agus menjelaskan, Imran ditangkap karena pernah menyembunyikan Santoso, dan menjadi kurir untuk Santoso. Selain itu, Imran juga menyediakan tempat tinggal untuk kelompok Santoso. "Imran juga memfasilitasi pertemuan Santoso dengan istrinya," kata Agus.

Pada Minggu (11/1/2015) kemarin, Densus 88 Anti Teror juga melakukan penangkapan terhadap tersangka teroris jaringan MIT pimpinan Santoso dan Daengkoro atas nama Amirudin Alias Aco Tabalu Alias Aco Gula Merah alis Bunga Desa.

"Amirudin ditangkap di depan Rumah Sakit Poso," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie, Senin.

Amirudin yang bertempat tinggal di Desa Tabalu, depan Kantor Lurah Tabalu, Kecamatan Mapane, Kabupaten Poso, terlibat sebagai kurir dan pendukung logistik untuk kegiatan sindikat pelaku kasus teror kelompok MIT. Amirudin juga ikut dalam pelatihan militer bersama kelompok MIT. "(Amirudin) juga mengetahui persembunyian DPO teroris," kata Ronny.

Ronny mengatakan, penangkapan para teroris ini adalah bagian dari upaya Polri untuk mencegah terjadinya kasus teror di kemudian hari. "Kegiatan penangkapan lebih humanis untuk kegiatan deradikalisasi terhadap para pelaku kasus teror yang telah tertangkap penyidik Densus 88 Polri," kata Ronny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com