Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bau Harum Syaiful Rahmat Sebelum Hilang Bersama AirAsia QZ8501

Kompas.com - 04/01/2015, 21:40 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com — Satu dari lima awak pesawat QZ8501 yang belum ditemukan sampai Minggu (4/1/2015) adalah Syaiful Rahmat. Ia bertugas sebagai teknisi avionic pesawat.

Sejumlah rekan Syaiful mengaku mendapati keanehan sebelum dia terlibat kecelakaan pesawat, Minggu (28/1/2014) lalu. Keanehan itu dirasakan Rudi, rekan sesama teknisi pesawat Air Asia. Sehari sebelum QZ8501 hilang kontak di udara, Rudi mengaku bertemu Syaiful. Rudi mencium aroma tubuh rekannya itu sangat harum.

"Harumnya tidak seperti hari-hari biasanya, pokoknya sangat harum, dan sepertinya bukan harum parfum," katanya, Minggu (4/1/2015).

Rudi mengaku tidak mengetahui, apakah yang dirasakan itu pertanda atau bukan. Yang jelas, bagi Rudi, pertemuan dengan teman yang sudah dikenalnya empat tahun lalu itu sangat berbeda dan aneh. Di mata Rudi, Syaiful Rahmat dikenal sebagai sosok yang pandai bergaul.

"Dia juga sangat religius, dan sering mengingatkan teman yang lain untuk tidak lupa beribadah," ujarnya.

Sampai saat ini, belum jelas di mana jasad Syaiful Rahmat, apakah masih di perairan Selat Karimata, atau sudah ditemukan oleh tim SAR.

Sampai hari ini, baru dua orang berhasil diidentifikasi dari tujuh awak yang ikut penerbangan pesawat QZ8501 dari Surabaya ke Singapura itu. Dua awak tersebut adalah pramugara Wismoyo Ari Prambudi (24) asal Klaten, dan pramugari Khairunisa Haidar Fauzi asal Palembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com