Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan Pesawat AirAsia Diduga Terbelah, Basarnas Prioritaskan Angkat Bagian Ekor

Kompas.com - 04/01/2015, 21:04 WIB
Dani Prabowo

Penulis

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Pesawat AirAsia QZ8501 diperkirakan jatuh di titik koordinat terakhir pesawat itu melakukan kontak dengan Air Traffic Control (ATC), pada Minggu (28/12/2014). Dari sejumlah serpihan pesawat yang ditemukan tim SAR gabungan, pesawat tersebut diperkirakan sudah dalam kondisi tidak utuh.

"Berdasarkan serpihan-serpihan yang ditemukan, badan pesawat ini patah atau pecah. Terpisah antara bodi dan ekornya," kata Direktur Operasional Basarnas, SB Supriyadi di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Minggu (4/1/2015).

Meski demikian, ia belum dapat memastikan seberapa parah kondisi pesawat tersebut. Kondisi dasar laut yang dipenuhi lumpur membuat proses deteksi sonar terganggu. Bahkan, upaya penyelaman yang dilakukan tim tidak dapat berjalan maksimal lantaran pandangan mata nol meter.

Lebih jauh, ia mengatakan, jika memang pesawat itu ditemukan dalam kondisi tidak utuh, maka yang akan menjadi prioritas pengangkatan adalah bagian ekor pesawat. Sebab, keberadaan kotak hitam umumnya berada di bagian ekor pesawat.

"Concern KNKT dan kita itu pencarian ekor. Karena di situ tempat black box berada," ujarnya.

Hingga hari kedelapan pencarian korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, Badan SAR Nasional sudah menemukan 34 jenazah di Selat Karimata, perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. (Baca: Hari Kedelapan, Basarnas Konfirmasi 34 Korban AirAsia Sudah Ditemukan)

Dari 34 jenazah yang sudah ditemukan, tim DVI baru memastikan sembilan identitas korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Sebanyak 21 jenazah masih dalam proses identifikasi oleh tim DVI di Posko Antemortem di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya. Sedangkan 4 jenazah lain baru saja tiba dari Pangkalan Bun, setelah baru ditemukan hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com