Bertempat di ruang Puskodal, basement salah satu bangunan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Manahan Sumorangkir dan Komandan Puskodal Kolonel TNI Muspin menunjukkan radar cuaca yang terpantau penuh melalui monitor. Muspin mengatakan, ada tiga warna yang menunjukan kondisi cuaca suatu wilayah. Biru, hijau dan merah.
"Kalau biru, cuacanya bagus. Kalau hijau itu sedikit berawan. Kalau warnanya merah itu cuacanya jelek, berawan tebal dan memungkinkan adanya badai," ujar Muspin di ruangan Puskodal, Senin (29/12/2014) siang.
Sejauh ini, lanjut Muspin, lokasi yang disebut Badan SAR Nasional (Basarnas) sebagai titik terakhir pesawat jenis Airbus A320-200 melakukan kontak dengan menara, yakni di perairan sekitar Belitung, dalam kondisi cuaca bagus. Hal itu baik untuk proses pencarian melalui udara atau melalui laut.
"Hanya saja status merah ada di sebelah utara lokasi itu. Kami belum dapat memastikan sampai kapan cuaca bagus ini bertahan lama," ujar Muspin.
Kadispen TNI AL Laksamana Pertama TNI Manahan Sumorangkir mengatakan, cuaca memang menjadi penentu proses pencarian. Jika ke depannya kapal atau pesawat pencari menghadapi cuaca jelek, Manahan mengaku tidak mau mengambil risiko. Pihaknya akan menunda proses pencarian. "Kami berdoa terus supaya proses pencarian ini berjalan lancar," ujar dia.
Pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak pukul 07.55 Minggu (28/12/2014) pagi. Pesawat sempat menghubungi Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta untuk meminta izin naikk ke ketinggian 38.000 kaki dari yang sebelumnya 32.000 kaki untuk menghindari cuaca buruk. Namun, tak lama setelah, itu pesawat hilang dari radar.
Pesawat AirAsia QZ8501 ini membawa 155 orang penumpang yang terdiri dari 138 orang dewasa, 16 orang anak-anak, dan 1 orang balita. Di dalam pesawat itu, ada pula warga negara asing penumpang dan awak kabin yakni Singapura 1 orang, Inggris 1 orang, Malaysia 1 orang, Korea Selatan 3 orang, dan Perancis 1 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.