"Saya masih percaya Gus Dur itu dewa, cuma jadi kiai," kata Arswendo saat memperingati Haul Ke-5 Abdurrahman Wahid di Kantor DPP PKB, Selasa (23/12/2014).
Arswendo mengatakan, sudah sejak tahun 1970-an dirinya mengenal Gus Dur. Saat itu, Gus Dur kerap datang ke kantor redaksi Kompas untuk mengetik tulisan.
"Saya masih ingat, dia naik Vespa perginya. Suka pakai jaket, tetapi kita suka iseng menyembunyikan jaketnya," kata dia.
Pada suatu waktu, Arswendo mengatakan, dirinya menyelenggarakan sebuah kegiatan bertajuk seminar teater budaya. Saat itu, Gus Dur menjadi salah satu tamu undangan yang diminta hadir pada acara itu. Ketika Gus Dur tiba, ia melanjutkan, semua peserta langsung menyambut kedatangannya. Arswendo yang merasa sudah cukup mengenal Gus Dur pun tak luput menyambut di gerbang depan tempat acara digelar.
"Karena saya sudah kenal dekat, saya langsung cium tangan. Saya berharap waktu itu dia menyapa saya," ujarnya.
Rupanya, ia mengatakan, Gus Dur tak menghiraukannya, dan tetap melangkah menuju salah satu sudut ruangan. Hal itu pun membuat Arswendo cukup kesal.
Namun, setelah tiba di ujung ruangan, Gus Dur secara tiba-tiba berhenti. Tanpa disangka-sangka, Gus Dur membalikkan badannya dan berbicara kepada Arswendo. "As, kalau kamu menggerutu, aku yo ngerti lho," kata Gus Dur, seperti ditirukan Arswendo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.