Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Janji Menteri Agama untuk Perbaikan Layanan Haji 2015

Kompas.com - 22/12/2014, 15:13 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Agama berjanji akan memperbaiki layanan penyelenggaraan ibadah haji mulai tahun 2015 mendatang. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, perbaikan layanan dilakukan untuk kenyamanan dan memuat unsur keadilan sesama calon jemaah haji asal Indonesia.

Untuk mengatasi terbatasnya kuota calon haji asal Indonesia, Kemenag hanya akan memberangkatkan calon jemaah yang belum pernah menunaikan ibadah haji. Adapun kuota calon jemaah haji asal Indonesia untuk tahun 2015 sama dengan kuota tahun 2014, yaitu 168.000 orang.

"Berbeda dengan tahun lalu, sisa kuota biasa digunakan oleh pihak yang memiliki relasi. Mudah saja gunakan sisa kuota, sementara saudara kita yang lain harus puluhan tahun mengantre. Tahun 2015 kami pastikan tidak akan ada kuota haji yang diberikan bukan kepada yang berhak," kata Lukman, saat berkunjung ke redaksi harian Kompas, Senin (22/12/2014), di Jakarta.

Lukman mengatakan, lamanya masa tunggu calon jemaah haji Indonesia yang mencapai 20 tahun juga menjadi kendala. Untuk itu, ia berencana melobi otoritas Arab Saudi agar dapat diberikan penambahan kuota.

"Kita juga ingin meminta kuota yang tidak terserap habis oleh negara Muslim yang lain. Itu bisa kita manfaatkan. Keadilan ditegakkan, transparansi harus diwujudkan," ujarnya.

Politisi PPP itu juga mewacanakan diperkuatnya transparansi melalui sistem online agar semua proses pendaftaran dan sisa kuota dapat dipantau masyarakat. Jika terwujud, ia yakin, hal ini dapat memangkas mafia kuota yang sebelumnya dengan mudah memanfaatkan jaringan.

Mengenai fasilitas pemondokan, kata Lukman, Kemenag juga akan meminta persetujuan DPR agar izin penyewaan pemondokan ibadah haji tidak dilakukan setiap tahun. Menurut dia, lebih efektif dan nyaman jika penyewaan pemondokan dilakukan untuk tiga tahun atau lima tahun sekali.

"Selama ini, kita selalu sulit dapat pemondokan yang baik karena kita selalu telat. Selama ini, biaya penyelenggaraan ibadah haji dibahas dan disetujui (DPR) tiap tahun. Mulai 2015 kita ingin pembahasannya 3-5 tahun supaya bisa lebih murah, dapat kepastian, dan kenyamanan jemaah bisa meningkat," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com