Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ubah Status 12 Perguruan Tinggi Islam

Kompas.com - 19/12/2014, 16:34 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden Joko Widodo mengumumkan pengubahan status 12 perguruan tinggi Islam di Istana Negara, Jumat (19/12/2014). Perubahan status seluruh perguruan tinggi itu mulai dari sekolah tinggi menjadi institut dan institut menjadi universitas.
 
"Dengan mengucap bismillahirahmanirahim, saya resmikan 9 STAIN menjadi IAIN dan tiga IAIN menjadi UIN," ujar Jokowi.
 
Sembilan sekolah tinggi agama Islam negeri yang diubah menjadi Institut Agama Islam Negeri yakni IAIN Samarinda, IAIN Palangkaraya, IAIN Kendari, IAIN Manado, IAIN Jember, IAIN Salatiga, IAIN Purwokerto, IAIN Palopo, dan IAIN Langsa.
 
Sementara tiga IAIN lainnya diubah menjadi universitas yakni menjadi UIN Wali Songo Semarang, UIN Raden Fatah Palembang, dan UIN Sumatera Utara Medan.
 
"Saya menyambut baik transformasi perguruan tinggi ke universitas. Saya banyak melihat UIN Jakarta kedokterannya bagus sekali," kata Jokowi.
 
Selain di level perguruan tinggi, Jokowi juga melihat bahwa perkembangan pendidikan madrasah sudah menjadi alternatif pendidikan yang mumpuni. Madrasah, kata Jokowi, bahkan bisa bersaing dengan pendidikan umum yang ada di Indonesia.
 
Jokowi mengungkapkan perkembangan pendidikan Islam di Indonesia itu merupakan salah satu wujud nyata di mana Islam bisa berjalan seiringan dengan demokrasi. Menurut dia, hal inilah yang menjadi kekayaan Indonesia dan selalu membuat kagum negara lain.
 
Hadir dalam peresmian perubahan status 12 perguruan tinggi islam, adalah para rektor perguruan tinggi dan juga Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Lukman di dalam sambutannya mengatakan sudah saatnya Indonesia menjadi kiblat pendidikan Islam di dunia. Pasalnya, Indonesia memiliki jumlah sekolah islam terbanyak di dunia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com