JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah tidak serta-merta menenggelamkan kapal asing yang mencuri ikan di wilayah Indonesia. Menurut dia, pemerintah akan lebih dulu mengusir kapal tersebut sebagai bentuk peringatan.
Namun, jika kapal ilegal tersebut menolak pergi, Kalla memerintahkan otoritas setempat untuk langsung menenggelamkannya.
"Selalu formulanya diusir dulu. Kalau tidak mau diusir, cara yang tidak langsung, (baru) tembak, itu formulanya usir dulu," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (11/12/2014).
Sebelumnya, TNI Angkatan Laut menghancurkan tiga kapal milik nelayan Vietnam yang berlayar di perairan Anambas, Kepulauan Riau. Penghancuran kapal-kapal ini dilakukan setelah Presiden Joko Widodo menyerukan ada sikap tegas terkait kapal-kapal asing yang mencari ikan di perairan Indonesia. Menurut Jokowi, langkah tersebut perlu dilakukan untuk menjaga kewibawaan dan kedaulatan negara serta meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
Saat menghadiri kuliah umum di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Selasa (9/12/2014), Jokowi kembali memerintahkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk kembali menenggelamkan kapal asing yang mencuri ikan. Ia menginginkan lebih banyak lagi kapal asing ilegal yang ditenggelamkan jika mencuri ikan.
Menurut dia, tidak ada cara lain yang lebih efektif untuk menghentikan praktik illegal fishing tersebut selain dengan penenggelaman kapal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.