Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agung: Untuk Rekonsiliasi, Kubu Aburizal Tawarkan Pemilihan Ketua di Oktober 2015

Kompas.com - 29/11/2014, 17:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Penyelamat Partai Golkar Agung Laksono mengungkap hasil pertemuannya dengan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung yang berlangsung kemarin malam. Menurut Agung, Akbar memang menawarkan konsolidasi untuk mengatasi pertentangan antara tim penyelamat dengan kubu Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Namun, syarat yang diajukan Aburizal ditolak tim penyelamat.

"Awalnya ada titik terang. Keduanya sama-sama ingin menunda. Tapi ternyata dari sana tidak tulus. Pak ARB (panggilan Aburizal) tetap ingin munas," kata Agung Laksono saat dihubungi KOMPAS.com, Sabtu (29/11/2014).

Agung memaparkan, kubu Aburizal beralasan tidak bisa lagi membatalkan munas, karena persiapan sudah dilaksanakan dengan matang. Karena itu, kubu Aburizal kemudian menawarkan alternatif lain kepada tim penyelamat, yang disampaikan melalui lisan Akbar Tandjung.

"Akhirnya ditawarkan, munas tetap dilakukan untuk membahas program. Tapi tidak melakukan pemilihan. Untuk pemilihan dilakukan Oktober 2015, tahun depan. Ya jelas kami tolak," tutur Agung, yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Partai Golkar.

Tapi informasi ini dibantah oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad. "Enggak seperti itu. Munas tetap akan berjalan seperti rencana," ujar Fadel ketika dihubungi KOMPAS.com, Sabtu (29/11/2014).

Fadel kemudian menjelaskan, dalam pertemuan Aburizal dengan Akbar Tandjung, pihak Aburizal Bakrie memang mempertimbangkan usulan rekonsiliasi yang ditawarkan oleh Akbar Tandjung. "Namanya usulan, ya kami terima," tutur Fadel.

Tapi, Fadel melanjutkan, kubu Aburizal keberatan jika diminta untuk menunda pelaksanaan munas. "DPD-DPD yang tidak mau. Karena itu kami tetap melaksanakan munas," tutur Fadel.

Agenda munas, kata Fadel, juga akan berlangsung sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar. "Membahas program kerja, bahas organisasi dan wacana politik. Nanti juga akan ada rekomendasi yang dikeluarkan munas," ucap mantan Gubernur Gorontalo tersebut.

Saat ditanya mengenai teknis pelaksanaan pemilihan ketua umum, Fadel mengaku belum bisa memberikan penjelasan. "Kan munas baru besok. Ketua umum (Aburizal) juga baru datang besok," tutur Fadel.

Mekanisme pemilihan ketua umum memang menjadi agenda yang ditunggu, karena ada wacana akan ada aklamasi untuk memilih kembali Aburizal sebagai ketua umum. Selain itu, jika dilakukan pemilihan, banyak yang berusaha menebak siapa yang akan maju menantang Aburizal. Sebab, saat ini calon ketua umum yang sebelumnya beredar kini berada di tim penyelamat Partai Golkar, termasuk Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Zainuddin Amali dan Agus Gumiwang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com