Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sorakan "Fraksi Balkon" Warnai Pengesahan Peraturan Tenaga Ahli DPR

Kompas.com - 18/11/2014, 18:34 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi sorak-sorai mewarnai jalannya sidang paripurna yang mengagendakan pengesahan Rancangan Peraturan DPR tentang Pengelolaan Tenaga Ahli dan Staf Administrasi Anggota DPR, Selasa (18/11/2014), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Rancangan peraturan itu sebelumnya dibahas di Badan Legislasi (Baleg).

Peristiwa ini berawal saat anggota Fraksi Partai Nasdem, Taufiqulhadi, melayangkan interupsi kepada pimpinan sidang, Setya Novanto. Saat itu, Setya akan membacakan hasil pembahasan Baleg terkait peraturan tentang tenaga ahli. Taufiq mempertanyakan keabsahan pembahasan itu karena hanya dibahas oleh lima fraksi.

Lima fraksi yang dimaksud Taufiq adalah fraksi-fraksi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih. Sementara itu, Koalisi Indonesia Hebat baru menyerahkan nama-nama anggotanya yang masuk di Baleg pada hari ini.

"Kami kan baru menyerahkan, lalu apa yang mau kita putuskan?" kata Taufiq.\

Pernyataan Taufiq ini mengundang reaksi dari para staf ahli, staf administrasi anggota, fraksi, komisi, ataupun alat kelengkapan DPR yang ikut menyaksikan jalannya sidang dari balkon ruang sidang paripurna.

"Huuu... huuu... huuu...," teriak staf ahli.

Melihat kondisi itu, anggota Fraksi PDI Perjuangan, Aria Bima, kemudian meminta agar Setya menunda sementara jalannya sidang. Meski demikian, ia meminta agar rancangan peraturan itu tetap disahkan pada hari ini. Pasalnya, rancangan peraturan tersebut menyangkut hak yang akan diperoleh tenaga ahli dan staf administrasi. Setjen DPR tidak dapat membayar gaji tenaga ahli dan staf administrasi sebelum peraturan itu disahkan pada sidang paripurna DPR.

Setelah mendapatkan masukan dari anggota fraksi, Setya meminta agar Ketua Baleg Sareh Wiryono membacakan hasil pembahasan rancangan peraturan itu, dan dilanjutkan dengan pengesahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com