“Selama satu minggu akan turun. Ada orang punya mobil, enggak kurangi perjalanan karena dia beli bensin untuk satu minggu,” kata JK di Jakarta, Selasa (18/11/2014).
Konsumsi BBM bersubsidi berkurang dalam sepekan karena masyarakat mulai menghemat penggunaan BBM setelah pemerintah menaikkan harganya. JK juga menganggap wajar fenomena masyarakat yang memborong BBM bersubsidi pada Senin (17/11/2014) malam. Kendati demikian, menurut dia, masyarakat tidak perlu khawatir akan stok BBM bersubsidi karena kenaikan harga BBM ini diikuti penurunan konsumsi BBM.
“Karena diborong semalam, otomatis habis, tapi juga kebutuhannya langsung menurun,” ujar dia.
Terkait kenaikan harga BBM, PT Pertamina memastikan bahwa stok premium yang dikelola Pertamina akan aman untuk 18 hari ke depan dan 19 hari ke depan untuk solar.
Pria yang biasa disapa JK ini menegaskan bahwa Pemerintah sebenarnya bukan menaikkan harga BBM, namun memindahkan subsidi dari yang sifatnya konsumtif ke arah lebih produktif. Menurutnya, kenaikan harga BBM bersubsidi hanya sebagai akibat dari pengalihan subsidi.
Kebijakan ini, menurut dia, diputuskan Pemerintah agar masyarakat memperoleh fasilitas pelayanan yang lebih baik.
“Supaya Anda punya jalan lebih baik, sekolah lebih baik rumah sakit lebih baik,” sambung JK.
Senin (17/11/2014) malam kemarin, Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi. Harga premium dan solar mengalami kenaikan masing-masing sebesar Rp 2.000 per liter.
Menurut JK, angka kenaikan BBM sebesar Rp 2.000 ini telah disesuaikan dengan daya beli masyarakat. Pemerintah juga menghitung nilai kenaikan harga BBM bersubsidi dengan mempertimbangkan harga minyak dunia yang turun dan nilai tukar rupiah yang melemah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.