Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Ebola, Imigrasi Perketat Syarat Orang Asing Masuk Indonesia

Kompas.com - 15/10/2014, 19:26 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Imigrasi Indonesia memperketat syarat bagi orang asing yang akan masuk ke Indonesia dalam rangka mengantisipasi penyebaran virus ebola.

Menurut Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana, Direktorat Jenderal Imigrasi telah mengeluarkan edaran mengenai peningkatan kewaspadaan terhadap orang asing yang akan masuk.

"Kewaspadaan dimaksud menitikberatkan kepada aspek sekuriti," kata Denny di Jakarta, Rabu (15/10/2014).

Denny mengatakan, pengetatan dilakukan dengan mendalami wawancara terhadap orang asing yang akan masuk ke Indonesia, terutama mereka yang berasal dari Afrika, seperti Guinea, Liberia, Sierra Leone, dan Nigeria.

Orang-orang yang berasal dari negara tersebut, kata Denny, diwajibkan memiliki surat keterangan sehat dan tidak terjangkut penyakit menular yang dikeluarkan otoritas kesehatan di negara mereka.

Wabah ebola telah menyebar hingga ke Amerika Serikat. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Amerika Serikat menyatakan, seorang petugas kesehatan di Texas dinyatakan positif terkena ebola.

Hingga Rabu (8/10/2014), korban tewas akibat ebola di kawasan Afrika Barat telah mendekati angka 3.900 orang.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, virus ebola menyebar secara signifikan di Liberia. Ribuan kasus baru diprediksi bakal bermunculan dalam beberapa pekan ke depan.

Menurut perhitungan terakhir yang dilakukan WHO, wabah ebola telah menewaskan 3.865 orang, dari 8.033 orang yang dinyatakan terinfeksi ebola pada tahun ini. Wabah ebola tersebut terutama terjadi di Liberia, Sierra Leone, dan Guinea.

WHO mengatakan, metode konvensional untuk mengendalikan wabah ebola tidak banyak berpengaruh. Sejumlah organisasi yang memerangi wabah ini, kata WHO, perlu meningkatkan upaya mereka "tiga sampai empat kali lipat".

Tidak hanya di Afrika, kekhawatiran akan menyebarnya virus ebola di kawasan negara-negara Barat mulai dirasakan ketika seorang pasien di Amerika Serikat terdiagnosis terjangkit virus ebola.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com