Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Percayalah, Saya Sudah Kerja Keras Kembalikan Kejayaan TNI

Kompas.com - 07/10/2014, 15:00 WIB
Dani Prabowo

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, selama 10 tahun masa pemerintahannya, ia telah berusaha mengembalikan kejayaan TNI. Ia berharap agar apa yang telah dilakukannya selama ini dapat dilanjutkan oleh pemerintahan yang akan datang.

"Percayalah, saya sudah bekerja keras untuk mengembalikan kejayaan TNI. Bukan hanya menjadikan TNI yang kuat, tetapi yang ditakuti lawan, disegani lawan, dan juga dicintai rakyat," kata SBY saat memberikan sambutan dalam upacara HUT ke-69 TNI di Pangkalan Komando Armada Timur, Dermaga Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/10/2014).

Lebih lanjut, SBY menyebutkan telah dilakukan sejumlah peremajaan dan modernisasi di tubuh TNI, di antaranya pembelian rudal pertahanan, roket multitaktis dan senjata artileri, serta helikopter Apache untuk TNI Angkatan Darat.

Sementara untuk TNI Angkatan Laut, pemerintah telah membeli sejumlah kapal perang baru kelas Sigma dan kapal kelas frigate. Selain itu, pembelian sejumlah pesawat Sukhoi Su 27, heli Super Tucano, dan pesawat F-16 Fighting Falcon untuk TNI Angkatan Udara.

"Kemudian, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan anggota TNI juga ditingkatkan, mulai dari peningkatan tunjangan, pemberian gaji ke-13, dan uang lauk pauk. Kita harap kesejahteraan prajurit dan veteran bisa kita tingkatkan," kata SBY.

SBY menambahkan, peringatan HUT TNI kali ini merupakan peringatan terakhir yang ia ikuti sebagai presiden. Ia berharap, profesionalitas TNI dapat terus ditingkatkan.

"Jadilah tentara rakyat dan tentara pejuang yang mencintai dan dicintai rakyat," pesan SBY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com