Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Tuding Suryadharma Ali yang Teken Surat Perjanjian Lepas Pimpinan MPR

Kompas.com - 06/10/2014, 20:13 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Emron Pangkapi menuding Ketua Umum PPP Suryadharma Ali yang meneken surat perjanjian dengan Koalisi Merah Putih. Isinya adalah dengan melepas kursi pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

"Kami mendengar kabar bahwa SDA menandatangani surat. Surat itu konon berisi melepas kursi pimpinan MPR. Jika ini benar, surat itu adalah pengkhianatan terhadap partai," tukas Emron di Kompleks Parlemen, Senin (6/10/2014).

Oleh karena itu, dia menyebutkan Fraksi PPP langsung menggelar rapat internal yang dihadiri oleh dirinya, Suryadharma, Hasrul Azwar, dan Suharso Monoarfa. Hasilnya, fraksi PPP sepakat untuk menganggap surat tersebut tidak pernah ada.

"Kami koreksi itu. Kami akan tetap berjuang mendapatkan posisi pimpinan MPR, karena kalau sampai tidak dapat, maka ini kecelakaan sejarah. Sejak tahun 1973, PPP selalu dapat kursi pimpinan DPR atau pun MPR," sebut Emron.

Perjuangan untuk mendapat kursi di MPR, diakui Emron, tak hanya melalui Koalisi Merah Putih. Emron tak menampik PPP juga mulai merapat ke koalisi pendukung Jokowi-Jusuf Kalla.

"Kami coba buka peluang ikhtiar dari saluran lain, dari mana pun itu," kata dia.

Koalisi Merah Putih sudah merampungkan paket pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan diajukan pada besok, Selasa (7/10/2014). Di dalam paket pimpinan itu, dipastikan tidak ada kursi bagi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Posisi calon ketua MPR diisi oleh Djoko Udjianto dari Partai Demokrat. Sedangkan calon wakil ketua MPR diisi oleh Mahyuddin dari Partai Golkar, Hidayat Nur Wahid Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Zulkifli Hasan dari Partai Amanat Nasional (PAN), dan satu nama utusan dari Dewan Perwakilan Daerah).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

Nasional
Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Nasional
Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Nasional
Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Nasional
Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis Saat Kunjungi Tahura Bali

Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis Saat Kunjungi Tahura Bali

Nasional
Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Nasional
Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nasional
Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Nasional
Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Nasional
Hari Ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Hari Ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com