Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siang Ini, SBY Kumpulkan Anggota F-Demokrat Bahas Peristiwa "Walk Out"

Kompas.com - 30/09/2014, 11:09 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono akan melakukan pertemuan dengan semua anggota Fraksi Demokrat di DPR, Selasa (30/9/2014), untuk membahas soal sidang paripurna pengesahan RUU Pemilihan Kepala Daerah pekan lalu.

Menurut Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul, pertemuan akan diikuti semua anggota Fraksi Demokrat. Pertemuan akan dilakukan di Hotel Sultan, Jakarta, pukul 14.30 WIB.

"Semua anggota Fraksi Demokrat saat ini, yang 148 anggota. Agendanya bahas peristiwa walk out," kata Ruhut di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.

Sebelumnya, anggota Fraksi Demokrat, Sutan Bhatoegana, mengatakan, SBY sebagai Ketua Umum Demokrat merasa kecewa terhadap proses yang terjadi dalam rapat paripurna.

SBY sebelum sidang paripurna mengaku bahwa dirinya mendukung pilkada langsung. Demokrat lalu memutuskan untuk mendukung pilkada langsung dengan 10 syarat perbaikan mekanisme tersebut.

Untuk itu, kata Sutan, SBY memerintahkan Dewan Kehormatan Demokrat untuk mengusut peristiwa walk out. Dampak dari walk out F-Demokrat, pendukung pilkada langsung kalah suara dibanding Koalisi Merah Putih yang mendukung pilkada lewat DPRD.

Akhirnya, RUU Pilkada disahkan dengan mekanisme pemilihan kepala daerah lewat DPRD. SBY dan Demokrat lalu dikecam publik.

Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR Nurhayati Ali Assegaf mengaku bahwa dirinya yang memutuskan walk out tanpa arahan dari SBY. Saat sidang paripurna, SBY selaku Presiden tengah berada di Amerika Serikat. (Baca: Nurhayati Mengaku Putuskan F-Demokrat "Walk Out" Tanpa Instruksi SBY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com