Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ray Rangkuti: Masalah DPT Muncul karena E-KTP Gagal

Kompas.com - 19/08/2014, 15:55 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Masalah dalam daftar pemilih tetap yang sempat muncul dalam pelaksanaan pemilu legislatif dan Pemilu Presiden 2014 dinilai sebagai buntut panjang dari gagalnya proyek kartu tanda penduduk elektronik atau E-KTP yang dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri. Pasalnya, Komisi Pemilihan Umum hanya memasukkan DPT dari data kependudukan yang tercantum dalam E-KTP.

"KPU hanya melihat, apakah warga negara ini sudah berusia 17 tahun atau tidak? Apakah dia TNI-Polri atau sipil? Kalau dia 17 tahun dan sipil, maka akan dimasukkan ke DPT," kata aktivis Lingkar Madani, Ray Rangkuti, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (19/8/2014) siang.

Ray menyayangkan, E-KTP yang sudah memakan dana besar justru tidak dimanfaatkan dengan baik. Padahal, menurut dia, seharusnya semua warga negara tanpa terkecuali bisa menggunakan hak pilihnya hanya dengan menggunakan sidik jari yang sudah terdaftar dalam data di Kemendagri berdasarkan E-KTP.

"Tidak perlu lagi bawa undangan, tidak perlu lagi pakai tinta. Dia bisa memilih di TPS mana saja, cukup pakai sidik jari. Kalau cocok, bisa mencoblos," ujarnya.

Oleh karena itu, menurut Ray, wacana DPR untuk membentuk pansus pilpres tidaklah tepat. Menurut dia, seharusnya anggota DPR justru membentuk pansus E-KTP untuk mengusut kejanggalan yang ada di dalamnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com