Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

80 Persen Kasus Kecelakaan Mudik Terjadi pada Kendaraan Roda Dua

Kompas.com - 31/07/2014, 16:29 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com  - Dalam mudik tahun ini, masyarakat masih mempercayakan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi mereka menuju kampung halaman. Ketua Harian Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu, Sudirman Lambali mengatakan, banyaknya pengguna kendaraan roda dua menyebabkan kecelakaan yang melibatkan kendaraan ini sangat tinggi hingga 80 persen.

"Sepeda motor di jalan raya memang mendominasi sehingga kemungkinan terjadinya kecelakaan motor sangat besar," ujar Sudirman di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (31/7/2014).

Sudirman mengatakan, jumlah kecelakaan yang melibatkan kendaraan roda dua saat mudik tahun ini sebesar 2.703 kasus. Namun, Sudirman melihat jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua berkurang hingga 8,95 persen daripada saat mudik tahun lalu.

Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Perhubungan di Ciasem, Sadang, Ciamis, Merak, Cisarua, Cicurug, dan Cileunyi, jumlah kendaraan roda dua untuk mudik sebanyak 696.349 unit. Sedangkan tahun lalu sebanyak 758.645 unit.

Sudirman mengatakan, jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua menurun karena adanya program mudik gratis yang diadakan oleh pemerintah dan juga pihak swasta. Program ini, imbuh Sudirman, telah dilakukan pemerintah selama lima tahun dengan memfasilitasi pemudik untuk pulang kampung dengan menggunakan angkutan umum seperti kapal laut, kereta api, dan bus agar lebih aman.

"Ada yang diangkut dengan bus, truk, kereta, dan kapal laut. Ini pengaruhnya cukup signifikan," ujarnya.

Sudirman menambahkan, demi menurunkan tingkat kecelakaan di jalan raya terutama saat mudik, diperlukan kesadaran masyarakat untuk memperhatikan keselamatan diri dan bersama. Ia mengimbau masyarakat agar patuh pada peraturan lalu lintas agar tidak membahayakan pengguna jalan lainnya.

"Kalau adanya kesadaran bahwa keselamatan adalah tanggungjawab bersama, saya rasa angka ini bisa ditekan," kata Sudirman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com