Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.260 Anggota TNI Ikuti Apel Siaga Pengamanan Pilpres

Kompas.com - 22/07/2014, 08:48 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 1.260 anggota TNI mengikuti apel siaga dalam rangka pengamanan Pilpres 2014 di Lapangan Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta, Selasa (22/7/2014).

Pelaksanaan apel siaga ini bertepatan dengan rencana pengumuman hasil rekapitulasi suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, apel siaga ini diikuti oleh empat satuan setingkat kompi (SSK) pasukan pemukul reaksi cepat yang berada di bawah komando Divisi II Kostrad. Keempat pasukan itu terdiri atas Marinir, Kopassus, Paskhas, dan Kostrad.

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, apel siaga ini merupakan bagian dari rangkaian pengamanan pemilu yang telah dilakukan TNI sebelumnya untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.

Setidaknya, ada 35.000 personel TNI yang diterjunkan untuk membantu aparat kepolisian dalam pengamanan pemilu ini. Namun, dari jumlah tersebut, hanya 23.000 personel yang secara aktif bekerja membantu polisi. Sisanya disiagakan jika sewaktu-waktu diterjunkan.

"TNI sama sekali tidak menginginkan adanya kelompok tertentu yang berusaha untuk mengganggu stabilitas nasional," kata Moeldoko.

Selain diikuti prajurit, apel siaga ini juga diikuti oleh masing-masing kepala staf angkatan, yakni Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Budiman, Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, dan Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Marsetyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com