"Mari kita beri panggung pada lembaga survei untuk berbicara mengenai validitas data dan metodologi masing-masing," kata Hasto di Jakarta, Kamis (10/7/2014).
Hasto mengakui, dia mendorong lembaga survei untuk lebih terbuka karena pihaknya merasa dituduh menggiring opini publik dengan hasil hitung cepat dari lembaga tertentu. Ia merasa tak ada cara lain untuk meluruskan semuanya selain dengan mendorong lembaga survei yang melakukan hitung cepat untuk membuka seluruh data dan metodologi yang digunakan.
Lebih jauh, Hasto memberikan apresiasi kepada Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) karena berniat menggelar penyelidikan dan sidang etik terhadap salah satu lembaga survei. Pasalnya, ada kecenderungan bahwa lembaga survei tertentu menyajikan hasil hitung cepat dengan data dan metodologi yang diragukan.
"Kami apresiasi iktikad baik perhimpunan survei itu demi mengungkap kebenaran. Publik tidak boleh disesatkan oleh informasi hasil survei dari lembaga yang tidak kredibel dan melanggar etika," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.