Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Menghidupkan" Kembali Soekarno

Kompas.com - 09/07/2014, 09:22 WIB


Oleh: Subur Tjahjono

Hari ini, para pemilih akan menentukan siapa yang akan menjadi Presiden- Wakil Presiden Indonesia 2014-2018. Apakah Prabowo Subianto-Hatta Rajasa atau Joko Widodo-Jusuf Kalla? Kedua pasangan telah berusaha menampilkan perbedaan masing- masing. Namun, keduanya sama-sama ”menghidupkan” kembali sosok proklamator Soekarno.

Upaya menampilkan kembali sosok Soekarno itu antara lain dikemukakan Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Jurnal Prisma Daniel Dhakidae dalam pidato kebudayaannya di Taman Ismail Marzuki Jakarta, Minggu (6/7/2014).

Sebagian isi pidato yang juga dikutip Kompas cetak edisi Senin (7/7/2014) di halaman 12 itu berjudul "Membulatkan Lingkaran Kekuasaan: Perjalanan dari Negara Kuat ke Masyarakat Kuat, Godaan dan Konsekuensi kembali ke Negara Kuat".

Dalam pidato setebal 21 halaman, pada halaman 2-3, Daniel menyebut belum pernah simbol Soekarno dipakai oleh dua kubu sekaligus yang bersaing dalam pemilihan umum di Indonesia seperti sekarang ini, seolah-olah siapa yang paling dekat Soekarno memiliki privilese untuk memimpin bangsa ini. Kedekatan dengan Soekarno seolah-olah menjadi legitimasi politik yang "benar".

"Bahasa tubuh Soekarnois dengan pakaian seragam mengingatkan kita pada seragam republiken yang selalu dibanggakan Soekarno," demikian tulis Daniel.

Daniel tidak menyebut secara eksplisit pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) yang dimaksudkan. Namun, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta) adalah yang mengenakan seragam putih krem, lengkap dengan peci, dan emblem garuda merah di dada kanan. Pasangan itu yang menyimbolisasi diri dengan seragam Soekarno. Bahkan, peci yang sering dipakai Soekarno secara khusus dijadikan materi iklan kampanye Prabowo-Hatta di stasiun televisi TVOne.

Ideologi

"Adapun pasangan lain mengambil inti-inti terjemahan nasionalisme Soekarno. Ideologi trisula—suatu nama dengan konotasi religius tinggi, suatu simbol Dewa Siwa—untuk memastikan kedaulatan, sovereignty, martabat, dignity, dan karakter suatu bangsa," demikian tulis Daniel tentang pasangan lain.

Dalam penjelasan Daniel, ideologi itu diwujudkan dalam ajaran Trisakti.

Meski Daniel tidak menyebut nama pasangan capres-cawapres yang dimaksud, Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), dalam visi, misi, dan program, sudah menggunakan ajaran Trisakti Soekarno sebagai dasar pijakannya.

Ajaran Trisakti Soekarno itu berbunyi, "berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan". Jokowi-JK memaparkan ajaran Trisakti Soekarno itu dalam 41 halaman visi, misi, dan program aksi Jokowi-JK.

Bagaimana Daniel memaknai fenomena ini? "...yang kita saksikan sekarang adalah suatu gejala yang sangat menarik perhatian, yaitu adanya kerinduan akan suatu negara kuat yang mungkin secara diam-diam akan dijadikan panglima untuk menghidupkan kembali rasa kebangsaan baru abad ke-21 ini. Semuanya diturunkan ke tubuh dan dinaikkan menjadi suatu logos dan cita-cita dalam suatu bangunan ’somatiko-ideologis’," demikian tulis Daniel.

Secara kasatmata, Prabowo-Hatta lebih menggunakan simbol atau tanda—bagian dari ilmu semiotika dalam studi kebudayaan—untuk mengasosiasikan diri dengan Soekarno.

Jokowi-JK, terutama ditopang oleh PDI Perjuangan, yang sejak kongresnya di Bali tahun 2005 menetapkan Pancasila 1 Juni 1945 sebagai ideologinya.

Pancasila yang dimaksud adalah naskah Pancasila yang dipidatokan Soekarno pada Rapat Panitia Sembilan di Jakarta. Tanggal 1 Juni 1945 juga ditetapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi sebagai hari lahir Pancasila.

Mengerucutnya pengidolaan Soekarno pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden ini tidak ada salahnya karena Soekarno adalah proklamator dan presiden pertama Indonesia.

Sekarang keputusan ada pada pemilih, akan memilih simbol atau ideologi Soekarno. Selamat memilih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Nasional
Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Nasional
Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek 'Ekor Jas'

Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek "Ekor Jas"

Nasional
Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Nasional
Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Nasional
3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

Nasional
Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Nasional
Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Nasional
Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Nasional
Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Nasional
Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Nasional
Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi 'Online' ke MKD

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com