JAKARTA, KOMPAS.com - Partisipasi pemilih warga negara Indonesia di Singapura pada pemilu presiden 2014 meningkat hingga sekitar 70 persen dibanding pemilu legislatif lalu. Demikian disampaikan pihak KBRI Singapura dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
Saat pemungutan suara pada Minggu (6/7/2014), tercatat sebanyak 22.266 pemilih yang menggunakan hak pilih di KBRI. Pemungutan suara dimulai pukul 8.00 sampai 18.00 waktu setempat. WNI sudah mulai mengantre sejak pukul 6.00, meski pintu gerbang KBRI Singapura baru dibuka pukul 8.00.
Sedangkan surat suara yang diterima diterima melalui pos sampai saat ini sekitar 12.000 surat dari 17.094 pemilih yang menyatakan akan mengirimkan melalui pos.
"Namun demikian, jumlah surat suara melalui pos diperkirakan masih akan terus bertambah mengingat hingga saat ini surat suara tersebut masih berdatangan dan batas akhir penerimaan melalui pos adalah tanggal 7 Juli 2014 (cap pos)," demikian dalam siaran pers tersebut.
Dalam Pileg April lalu, tercatat sebanyak 23.851 peserta yang menggunakan hak pilih di Singapura. Angka itu terdiri dari 13.071 orang yang melakukan pencoblosan langsung dan sebanyak 10.780 surat suara masuk melalui pos.
Duta Besar RI untuk Singapura Andri Hadi menjelaskan, penyelenggaraan Pilpres RI di Singapura menjadi tantangan tersendiri lantaran tingginya tingkat partisipasi WNI. Kompleks KBRI yang cukup luas atau sekitar 3 hektar, kata dia, memudahkan PPLN Singapura melakukan pengaturan alur kedatangan para pemilih sejak memasuki gerbang KBRI hingga selesai pencoblosan.
Para pemilih yang datang ke KBRI langsung diregistrasi melalui barcode reader dan diarahkan ke salah satu TPS. PPLN Singapura menyediakan 36 TPS. Masing-masing TPS terdiri dari 4 bilik suara, sehingga total terdapat 144 bilik suara.
Surat suara disimpan di ruang arsip khusus KBRI Singapura yang dilengkapi dengan kamera CCTV dan dijaga tim polisi Mantap Brata yang didatangkan dari Mabes Polri. Adapun surat suara yang masuk melalui pos akan dihitung pada tanggal 12 Juli 2014. Total WNI yang menggunakan hak pilih baru dapat diketahui setelah tanggal 14 Juli 2014.
“Saya ingin menyampaikan penghargaan kepada PPLN Singapura dan Panwaslu yang telah bekerja keras mewujudkan penyelenggaraan Pilpres di Singapura, dibantu masyarakat Indonesia yang berpartisipasi sebagai volunteer ataupun sebagai pemilih. Saya juga menyampaikan penghargaan kepada Pemerintah Singapura, terutama Singapore Police Force yang bekerjasama dengan tim Mantap Brata dari Mabes Polri yang telah membantu menjaga keamanan dan kelancaran pelaksanaan Pilpres di Singapura,” kata Andri Hadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.