Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, Komnas HAM Bedah Perspektif HAM Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK

Kompas.com - 02/07/2014, 18:24 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia akan mengundang dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla, pada Kamis (3/7/2014) besok. Komnas HAM akan membedah visi misi dua pasangan ini mengenai perspektif HAM.

"Kita tracking visi misi mereka terhadap perspektif HAM di masa yang akan datang. Baik menggunakan kontitusi, undang-undang tentang HAM, maupun UU no 26 tahun 2000 tentang peradilan HAM, maupun UU tentang penghapusan diskriminasi ras," ujar Koordinator Pemantauan Pilpres 2014 Komnas HAM, Manager Nasution, dalam jumpa pers di Ruang Asmara Nababan, Kantor Komnas Ham, Jakarta Pusat, Rabu (2/7/2014).

Manager mengatakan, Komnas HAM akan menanyakan tentang tujuh agenda yang sudah diputuskan dalam rapat paripurna sebelumnya. Ketujuh agenda tersebut di antaranya, pelanggaran HAM masa lalu; konflik agraria di berbagai daerah; konflik dan kekerasan di Papua, perlindungan hak-hak kaum minoritas; masalah hukuman mati; percepatan reformasi di tiga sektor, yakni lembaga kepolisian, koorporasi tambang dan perkebunan, serta penyelenggara daerah; dan yang terakhir jaminan hak ekonomi, sosial, dan budaya.

"Akan kami tanya ke semua pasangan calon terhadap pengetahuan mereka, persepsi mereka, dan komitmen mereka terhadap tujuh agenda itu," ujar Manager.

Sementara itu, format yang akan digunakan dalam pertemuan tersebut berupa tanya jawab. Nantinya, lanjut Manager, akan ada komisioner dan para ahli yang diundang untuk melakukan diskusi dan memberikan pertanyaan kepada para kandidat.

Manager menambahkan, jika pasangan capres-cawapres tersebut tidak memenuhi undangan tersebut, Komnas HAM sudah menyiapkan sikap resmi lembaga terhadap kedua pasangan capres-cawapres.

"Kalau mereka tidak datang, maka Komnas HAM sudah siapkan sikap kelembagaan. Kami sudah mengundang mereka sejak awal Juni lalu," kata Manager.

Pertemuan tersebut rencananya akan digelar pada Kamis (3/7/2014) mulai pukul 14.00 WIB. Lokasi pertemuan akan dilangsungkan di Gedung Komnas HAM.

Informasi yang diterima Kompas.com dari Ketua Komnas HAM Hafid Abbas, pasangan nomor urut dua, yakni Jokowi-JK kemungkinan tidak dapat hadir karena berhalangan dan memiliki jadwal agenda di luar kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Para Mendag APEC 2024 Sepakat Dorong Digitalisasi dalam Perdagangan di Era Modern

Zulhas Sebut Para Mendag APEC 2024 Sepakat Dorong Digitalisasi dalam Perdagangan di Era Modern

Nasional
Bantah Tak Solid, Elite PDI-P Sebut Semua Kader Boleh Berpendapat Sebelum Megawati Ambil Keputusan

Bantah Tak Solid, Elite PDI-P Sebut Semua Kader Boleh Berpendapat Sebelum Megawati Ambil Keputusan

Nasional
BNPT: Indonesia Berkomitmen Tindak Lanjuti Resolusi Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

BNPT: Indonesia Berkomitmen Tindak Lanjuti Resolusi Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

Nasional
PKS Akui Komunikasi dengan Anies dan Sudirman Said untuk Pilkada DKI

PKS Akui Komunikasi dengan Anies dan Sudirman Said untuk Pilkada DKI

Nasional
Bantah Diam-diam Revisi UU MK, Wakil Ketua DPR Ungkit Menko Polhukam Saat Itu Minta Tak Disahkan sampai Pemilu

Bantah Diam-diam Revisi UU MK, Wakil Ketua DPR Ungkit Menko Polhukam Saat Itu Minta Tak Disahkan sampai Pemilu

Nasional
PKS Komunikasi Intens dengan PKB Cari Tandingan Khofifah-Emil Dardak

PKS Komunikasi Intens dengan PKB Cari Tandingan Khofifah-Emil Dardak

Nasional
Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak pada Pilkada Jatim dan Ahmad Dhani di Surabaya

Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak pada Pilkada Jatim dan Ahmad Dhani di Surabaya

Nasional
Pertahanan Udara WWF Ke-10, TNI Kerahkan Jet Tempur hingga Helikopter Medis

Pertahanan Udara WWF Ke-10, TNI Kerahkan Jet Tempur hingga Helikopter Medis

Nasional
Kementan Keluarkan Rp 317 Juta untuk Keperluan Pribadi SYL, Termasuk Umrah, Bayar Kiai, dan “Service Mercy”

Kementan Keluarkan Rp 317 Juta untuk Keperluan Pribadi SYL, Termasuk Umrah, Bayar Kiai, dan “Service Mercy”

Nasional
Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Nasional
Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL Saat Tak Ada Anggaran

Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL Saat Tak Ada Anggaran

Nasional
Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Nasional
Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Nasional
Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Nasional
Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com