Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla: Orde Baru Itu Sejarah, Sekarang Zamannya Jokowi

Kompas.com - 02/07/2014, 13:53 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Calon wakil presiden Jusuf Kalla menilai konsep Orde Baru yang "dijual" kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sudah tak relevan lagi diterapkan di Indonesia. Menurut Kalla, Orde Baru kental dengan nuansa otoriter dan rentan memancing kegaduhan sosial politik jika kembali diterapkan di Indonesia saat ini.

"Orde Baru itu bagian dari sejarah bangsa, dan orde itu sesuai zamannya. Tahun sebelumnya otoriter, sekarang demokratis, Anda enggak mungkin meng-copy Orde Baru ke 2014 ini, itu merusak," kata Kalla di kediamannya, Jakarta Selatan, Rabu (2/7/2014).

Menurut Kalla, Orde Baru hanya berhasil dijalankan pada era kepemimpinan Presiden Soeharto. Namun, sekarang zaman telah berubah dan rezim Orde Baru telah mendapat penolakan besar dari seluruh lapisan masyarakat.

Kalla melanjutkan, saat ini publik lebih mudah menerima pemimpin yang demokratis. Ia menilai capres Joko Widodo (Jokowi) memenuhi kriteria pemimpin yang demokratis dan merakyat itu.

"Pak Harto hebat di zamannya, tapi tidak sekarang. Kalau Anda otoriter, Anda akan dilawan. Sekarang zamannya Jokowi," pungkas politisi senior Partai Golkar itu.

Sebelumnya, juru bicara tim pemenangan Prabowo-Hatta, Tantowi Yahya, menegaskan bahwa pihaknya hanya akan mengambil dan mengaplikasikan sisi baik dari Orde Baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com