Peneliti LSI, Fitri Hari, mengungkapkan, Jokowi memang masih unggul, yakni dengan tingkat dukungan mencapai 45 persen. Namun, sebanyak 8,1 persen di antaranya masih menyatakan ragu-ragu dan masih mungkin berubah pandangan.
Sementara itu, Prabowo didukung oleh 38,7 persen responden. Namun, dari jumlah itu masih ada 7,8 persen yang ragu.
"'Massa mengambang' sebesar 16,3 persen. Dalam momen 13 hari ini, mereka akan mengambil sikap," kata Fitri dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (26/6/2014).
Fitri menyatakan, keberadaan "pemilih galau" ini akan sangat menentukan kemenangan setiap kandidat. Setiap pasangan kandidat yang mampu merebut simpati "pemilih galau" diyakini akan memetik kemenangan.
"Kalau mau menang, 32 persen 'pemilih galau' ini harus digarap, baik melalui kampanye positif maupun kampanye negatif, dengan memperlihatkan kekurangan berdasarkan data. Dengan intervensi itu, yang bisa mengubah 'pemilih galau' ini untuk move on," kata Fitri.
Survei ini dilakukan pada 1-9 Juni 2014 dengan melibatkan 2.400 pemilih di 33 provinsi. Metode penelitian dijalankan secara standar dengan teknik multistage random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka. Margin of error penelitian ini ialah plus minus 2 persen. Survei dilengkapi dengan riset kualitatif melalui focus group discussion, in-depth interview, dan media analisis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.