Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Capres Sampai Saat Ini Dinilai Seperti Sabung Ayam

Kompas.com - 21/06/2014, 10:59 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Performa kedua kandidat calon presiden dan wakil presiden dalam debat kandidat yang telah diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum dalam dua sesi dianggap belum maksimal. Baik Prabowo Subianto-Hatta Rajasa atau pun Joko Widodo-Jusuf Kalla diharapkan bisa lebih memperbaiki penampilannya dalam debat sesi ketiga.

"Ada masalah psikis dari tiap capres. Seakan-akan debat ini hanya dibuat untuk menambah koleksi suara baru. Mereka tampil asal menarik, debat sudah seperti sabung ayam, orang-orang jadi hanya mencari yang keok lalu di-bully di media sosial," kata pakar filsafat dari Universitas Indonesia, Rocky Gerung, dalam diskusi bertajuk 'Jelang Debat Ketiga' di Rarampa Resto, Jakarta, Sabtu (21/6/2014).

Selain kedua capres, Rocky juga menilai KPU sebagai penyelenggara harus memperbaiki kinerjanya lagi, terutama dalam memilih moderator. Moderator dianggap penting karena menjadi penghubung antara kedua kandidat.

"Moderator harus menggali lebih jauh. Supaya orang-orang tidak hanya nonton infotainment, pemuasan mata tapi juga bisa menyerap ide dan pikiran," ujarnya.

Hamid Basyaib, Tim Pemenangan Jokowi-JK yang hadir dalam acara tersebut, mengaku setuju dengan kritik Rocky terhadap penampilan capres-cawapres. Namun, dia berpendapat bahwa capres-cawapres yang didukungnya sudah memaparkan substansi dari visi dan misi masing-masing.

"Penguasaan masalah dalam debat memang penting sekali, saya harap capres bisa lebih substantif dan elaboratif. Saya lihat Prabowo-Hatta membuat tidak melakukan itu," ujarnya.

Menurut Hamid, Prabowo dalam debat hanya berbicara masalah-masalah yang sudah umum dan diketahui banyak pihak. Hanya saja, dia mengungkapkannya dengan berapi-api sehingga masyarakat tertarik.

"Dia bilang, 'kita harus berantas korupsi', ya semua orang juga tahu kalau kita harus berantas korupsi," kata Hamid sambil menirukan gaya bicara Prabowo yang berapi-api.

Tim pemenangan Prabowo-Hatta, Harry Azhar Aziz mengakui apa yang disampaikan Hamid ada benarnya. Namun menurutnya, gaya bicara Prabowo yang menarik untuk ditonton itu cocok untuk merebut suara masyarakat Indonesia yang mayoritas berpendidikan rendah.

"Masyarakat masih banyak yang tingkat pendidikan SD, SMP, SMA. Masih sedikit S1, S2, dan S3. Jadi yang rasional itu cuma beberapa persen," ujarnya.

Debat capres sesi ketiga akan diselengarakan oleh KPU pada Minggu (22/6/2014) malam. Debat ini akan mengambil tema Politik Internasional dan Ketahanan Nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Singgung Sejumlah PTN Terkait UKT, Kemendikbud: Justru UKT Rendah Tetap Mendominasi

Singgung Sejumlah PTN Terkait UKT, Kemendikbud: Justru UKT Rendah Tetap Mendominasi

Nasional
Dewas KPK Belum Diperiksa Bareskrim Terkait Laporan Nurul Ghufron

Dewas KPK Belum Diperiksa Bareskrim Terkait Laporan Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Berharap Meninggalnya Presiden Iran Tak Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Jokowi Berharap Meninggalnya Presiden Iran Tak Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Nasional
Fakta-Fakta Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Fakta-Fakta Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Nasional
Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Nasional
Kunjungi Pentagon, KSAD Maruli Bahas Latma dan Keamanan Pasifik dengan US Army

Kunjungi Pentagon, KSAD Maruli Bahas Latma dan Keamanan Pasifik dengan US Army

Nasional
Di WWF Ke-10, Jokowi Ungkap 3 Komitmen Indonesia untuk Wujudkan Manajemen Sumber Daya Air Terintegrasi

Di WWF Ke-10, Jokowi Ungkap 3 Komitmen Indonesia untuk Wujudkan Manajemen Sumber Daya Air Terintegrasi

Nasional
Terdakwa Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara Kasus Pengkondisian BTS 4G

Terdakwa Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara Kasus Pengkondisian BTS 4G

Nasional
Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Nasional
Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Nasional
Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Nasional
Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Nasional
WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

Nasional
Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nasional
KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com