Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPT Pilpres Nasional Bertambah, Di Sumbar dan Gorontalo Justru Berkurang

Kompas.com - 13/06/2014, 20:58 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat ada dua provinsi yang mengalami penurunan jumlah pemilih yang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dibandingkan DPT Pemilu Legislatif (Pileg) April. Provinsi itu adalah Sumatera Barat (Sumbar) dan Gorontalo.

"Memang ada dua provinsi yang DPT-nya justru menurun dibandingkan pileg, Sumbar dan Gorontalo," ujar Ketua KPU Husni Kamil Manik dalam rapat pleno penetapan DPT Pilpres 2014 di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Jumat (13/6/2014).

Ia mengatakan, di Sumbar, pada pileg lalu tercatat jumlah pemilih dalam DPT mencapai 3.622.465 orang. Namun pada Pilpres, hasil rapat pleno pemilih dalam DPT di Sumbar berkurang menjadi sebanyak 3.611.551 orang pemilih. Artinya terjadi penurunan hingga 10.914 pemilih.

"Setelah diperiksa (pengurangan terjadi) karena ada yang meninggal dunia, pindah domisili, data ganda dan beberapa sebab lain. Tapi yang paling dominan karena pindah domisili," kata Husni.

Sedangkan di Gorontalo, pada pileg April lalu KPU menetapkan DPT dengan jumlah pemilih sebanyak 797.062 orang. Adapun pada pilpres ditetapkan pemilih menjadi sebanyak 794.450 orang. Artinya terdapat penurunan jumlah pemilih hingga mencapai 2.612 pemilih.

Untuk pilpres kali ini terjadi penambahan DPT secara nasional sebanyak 2.454.142 orang dibandingkan Pemilu Legislatif (Pileg) 2014. Adapun, jumlah pemilih yang tercatat dalam DPT pileg adalah 187.852.992 orang.

Dengan begitu, total jumlah pemilih pilpres secara nasional mencapai 190.307.134 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com