Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggap Berisi Kejahatan Serius, Tim Jokowi-JK Segera Laporkan "Obor Rakyat" ke Kepolisian

Kompas.com - 13/06/2014, 08:56 WIB
Indra Akuntono

Penulis

PURWOKERTO, KOMPAS.com — Beredarnya tabloid Obor Rakyat yang menyudutkan calon presiden nomor urut 2, Joko Widodo, berbuntut panjang. Isi tabloid tersebut dianggap mengandung kejahatan serius. Karenanya, akan dilaporkan ke kepolisian.

"Peredaran tabloid tersebut merupakan kejahatan serius karena menyebarkan fitnah," kata Teten Masduki, salah satu koordinator relawan tim pemenangan pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla, Kamis (12/6/2014).

"Seperti Pak Jokowi sampaikan karena susah mencari kelemahan Pak Jokowi sehingga difitnah," ujar Teten. Dia mengatakan, timnya telah mengidentifikasi pihak yang bertanggung jawab atas peredaran tabloid tersebut.

Namun, kata Teten, langkah penindakan akan diserahkan kepada kepolisian. "Kami berencana mengadukan ke polisi untuk diproses, dan info yang kami dapatkan akan kami sampaikan saat melapor," ujar dia di tengah perjalanan dari Tasikmalaya, Jawa Barat, menuju Purwokerto, Jawa Tengah.

Sebelumnya diberitakan, sebuah tabloid bernama Obor Rakyat beredar di sejumlah pondok pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Isi tabloid itu adalah hujatan terhadap Jokowi-Kalla, tanpa menyebut narasumber dan penulis berita.

Edisi kedua tabloid tersebut mengangkat topik "1001 Topeng Pencitraan". Tulisan yang dimuat di dalamnya tetap berisi hujatan untuk pasangan Jokowi-Kalla.

Anggota tim hukum pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Alexander Lay, mengaku mendapat informasi bahwa ada keterlibatan oknum jurnalis dari salah satu media massa terkenal di balik peredaran tabloid ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dikonfrontasi Jaksa, Istri SYL Tetap Bantah Punya Tas Dior dari Duit Kementan

Dikonfrontasi Jaksa, Istri SYL Tetap Bantah Punya Tas Dior dari Duit Kementan

Nasional
Bos Maktour Travel Mengaku Hanya Diminta Kementan Reservasi Perjalanan SYL ke Saudi, Mayoritas Kelas Bisnis

Bos Maktour Travel Mengaku Hanya Diminta Kementan Reservasi Perjalanan SYL ke Saudi, Mayoritas Kelas Bisnis

Nasional
Jadi Tenaga Ahli Kementan, Cucu SYL Beralasan Diminta Kakek Magang

Jadi Tenaga Ahli Kementan, Cucu SYL Beralasan Diminta Kakek Magang

Nasional
Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Wakil Ketua MK: Sistem Noken Rentan Dimanipulasi Elite

Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Wakil Ketua MK: Sistem Noken Rentan Dimanipulasi Elite

Nasional
Putusan Bebas Gazalba Saleh Dikhawatirkan Bikin Penuntutan KPK Mandek

Putusan Bebas Gazalba Saleh Dikhawatirkan Bikin Penuntutan KPK Mandek

Nasional
Polemik Putusan Sela Gazalba, KPK Didorong Koordinasi dengan Jaksa Agung

Polemik Putusan Sela Gazalba, KPK Didorong Koordinasi dengan Jaksa Agung

Nasional
Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Hakim MK: Mayoritas Hasil Pemilu di Papua Harus Batal

Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Hakim MK: Mayoritas Hasil Pemilu di Papua Harus Batal

Nasional
UKT Batal Naik Tahun Ini, Pemerintah Dinilai Hanya Ingin Redam Aksi Mahasiswa

UKT Batal Naik Tahun Ini, Pemerintah Dinilai Hanya Ingin Redam Aksi Mahasiswa

Nasional
Komisi X Apresiasi Pemerintah karena Batalkan Kenaikan UKT Mahasiswa

Komisi X Apresiasi Pemerintah karena Batalkan Kenaikan UKT Mahasiswa

Nasional
Jokowi Bertemu Sekjen OECD di Istana Bogor

Jokowi Bertemu Sekjen OECD di Istana Bogor

Nasional
Anak SYL Sebut Siap Kembalikan Uang yang Dinikmatinya Usai Ditantang Jaksa

Anak SYL Sebut Siap Kembalikan Uang yang Dinikmatinya Usai Ditantang Jaksa

Nasional
Usai Diduga Dibuntuti Densus 88, Jampidsus Kini Dilaporkan ke KPK

Usai Diduga Dibuntuti Densus 88, Jampidsus Kini Dilaporkan ke KPK

Nasional
Bantah Minta Rp 200 Juta untuk Renovasi Kamar, Anak SYL: Enggak Pernah Terima Angka Segitu Fantastis

Bantah Minta Rp 200 Juta untuk Renovasi Kamar, Anak SYL: Enggak Pernah Terima Angka Segitu Fantastis

Nasional
Akui Minta Rp 111 Juta untuk Aksesori Mobil, Anak SYL: Saya Ditawari

Akui Minta Rp 111 Juta untuk Aksesori Mobil, Anak SYL: Saya Ditawari

Nasional
Saksi Ungkap soal Grup WhatsApp Bernama 'Saya Ganti Kalian' di Era SYL

Saksi Ungkap soal Grup WhatsApp Bernama "Saya Ganti Kalian" di Era SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com