LAMPUNG SELATAN, KOMPAS.com - Calon presiden Prabowo Subianto kembali menyarankan masyarakat untuk menerima uang dari "serangan fajar" ketika pemilu presiden nanti. Kali ini, saran itu disampaikan Prabowo dalam kampanye di Lampung Selatan, Lampung, Kamis (11/6/2014).
"Kalian mau dibilang sebagai bangsa lemah? Dibilang sebagai bangsa yang bisa disogok? Sebagai bangsa yang bisa dibeli?" kata Prabowo di depan ratusan pendukungnya.
"Tidaaaaaaak...," jawab para pendukungnya kompak.
"Nanti kalau pagi-pagi ada yang ngasih duit, apa tidak mau? Dengarkan saran saya. Kalau ada yang nawarin uang, ambil saja uangnya. Tapi tetap coblos nomor...," tanya Prabowo.
"Satuuuuu," sahut para pendukungnya.
Menurut Prabowo, yang dibagi-bagikan dalam serangan fajar pasti lah uang yang telah dirampas oleh rakyat. Oleh karena itu, dia menganggap tidak masalah jika uang tersebut diambil kembali oleh rakyat.
"Mereka sudah habis akal, jadi mereka pakai segala cara. Tapi yakin lah perjuangan kita benar, iklas membela kebenaran dan keadilan. Hanya kebenaran dan keadilan Indonesia bisa bangkit," ujar pria yang diberhentikan dari militer itu.
Sebelumnya, berbagai pihak mengkritik pernyataan Prabowo. Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta, Ubedilah Badrun, menilai, pernyataan Prabowo itu bisa menjadi blunder untuk dirinya sendiri. Apalagi jika hal itu juga dilakukan oleh kader partai politik mitra koalisi pendukungnya. (baca: Sarankan Terima "Serangan Fajar", Blunder untuk Prabowo)
Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia Ray Rangkuti menilai pernyataan tersebut mengindikasikan Prabowo memperbolehkan cara apa pun untuk memilihnya, termasuk yang melanggar aturan. (baca: Soal "Serangan Fajar", Prabowo Dianggap Tak Sensitif Gerakan Antikorupsi)
Adapun Koordinator Program Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Sunanto menilai pernyataan Prabowo itu tidak memberikan politik yang baik bagi masyarakat. (baca: Ajarkan Warga Terima "Serangan Fajar", Prabowo Dinilai Tidak Mendidik)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.