Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Pamerkan Sepatu Cibaduyut kepada PM Malaysia

Kompas.com - 29/05/2014, 13:22 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com
 — Calon wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan kepada masyarakat agar tidak membeli barang hanya dengan melihat dari merek saja. Menurut pria yang akrab disapa JK ini, banyak barang lokal dengan harga murah, tetapi kualitasnya sama baik dengan produk impor.

JK mencontohkan sepatu JK Collection buatan Cibaduyut, Bandung, yang dipilihnya untuk dipakai sehari-hari. Dia menilai, sepatu kulit buatan Cibaduyut enak dipakai.

"Daripada merek Bailey bisa jutaan (rupiah) lebih baik ini, cuma dua ratus ribu (rupiah)," kata JK saat mengunjungi sentra sepatu dan tas Cibaduyut, Kota Bandung, Kamis (29/5/2014).

JK mengatakan, dia sering sekali memamerkan barang lokal murah yang dipakainya kepada para pemimpin negara-negara sahabat dalam setiap kesempatan. Dia mengaku pernah menyombongkan kualitas sepatu buatan Cibaduyut kepada Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.

"Saya sering tunjukkan ke Najib. Hey Jib, mau beli sepatu Bandung harga murah tidak? Dia langsung tertarik," tutur JK.

"Bukan lihat murahnya, tapi enaknya, ringan, dan modelnya klasik," ucap JK sambil menunjukkan sepatu kulit warna hitam baru pilihannya yang langsung dipakai.

Soal kualitas barang, JK mengatakan, Indonesia sudah bisa bersaing. Menurut dia, banyak produk-produk luar negeri yang justru diproduksi di Indonesia untuk kembali dijual di pasar international.

"Semua baju luar negeri merek Kenzo, Hugo Boss, itu dibikin di sini (Indonesia), harganya cuma 15 dollar (AS), dijual di sana 75 dollar (AS). Kita diperas sama luar negeri," ungkapnya.

"Jadi jangan coba-coba beli merek luar negeri, Adidas itu harganya cuma 15 dollar (AS), kasihan kita," sambungnya.

JK kemudian menunjukkan satu lagi barang murah miliknya, yakni arloji warna perak merek Titan Edge. Dia mengaku, meski bukan buatan Indonesia, arloji yang dibelinya seharga 60 dollar AS itu nyaman dan tidak norak. "Ini cuma 60 dollar (AS). Ada satu lagi cuma 30 dollar (AS). Enaknya jam ini tipis, kalau ada buatan Indonesia tipis gini saya beli juga," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com