JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik Teguh Yuwono memperkirakan, Jusuf Kalla bisa kembali menguasai Partai Golkar bila menang dalam Pemilu Presiden 2014 dan menjadi wakil presiden mendampingi Joko Widodo alias Jokowi.
"Mungkin tidak harus JK sendiri yang menjadi ketua umum karena dia sudah terlalu senior. Kemungkinan Golkar akan dipimpin politisi muda yang mendukung JK," kata Teguh Yuwono saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (22/5/2014), seperti dikutip Antara.
Pengajar Universitas Diponegoro, Semarang, itu mengatakan, apabila pasangan Jokowi-JK berhasil memenangi pemilu presiden, tentu Partai Golkar akan mengevaluasi langkah Ketua Umum Aburizal Bakrie yang sebelumnya diberi mandat menentukan langkah koalisi. Aburizal memilih mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Menurut Teguh, jika pasangan Prabowo-Hatta kalah, maka sejumlah elemen partai akan mempertanyakan keputusan Aburizal tersebut.
Pada Pemilu 2004, JK menjadi pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan berhasil menjadi wakil presiden, mengungguli pasangan Wiranto-Salahuddin Wahid yang diusung Partai Golkar. Ketika menjadi wakil presiden, JK kemudian terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Teguh melihat banyak politisi muda Golkar pendukung JK yang berpeluang menggantikan Aburizal. "Priyo Budi Santoso mungkin berpeluang, tetapi saat ini dia masih terlihat malu-malu karena tidak berhasil menjadi anggota DPR. Indra J Piliang juga cukup berani menyatakan mendukung JK, tetapi dia bukan politisi asli Golkar yang berangkat dari bawah," tuturnya.
Teguh mengatakan, perbedaan yang ditunjukkan Partai Golkar sebenarnya bukanlah perpecahan. Justru dia menilai hal itu sebagai strategi canggih supaya Partai Golkar menjadi bagian dari siapa pun yang menang dalam pemilu presiden.
"Ini bukan sekadar politik dua kaki. Lebih daripada itu. Sebagai partai paling senior di Indonesia dan sejak lahir berkuasa, Golkar tidak ingin berada di luar pemerintahan," katanya.
Karena itu, Teguh meyakini bahwa Partai Golkar pasti tetap akan mendapatkan jatah menteri, siapa pun yang menang, apakah Jokowi-JK atau Prabowo-Hatta.
"Apalagi, ARB sudah sempat mengeluarkan pernyataan siap mendukung Jokowi di parlemen kalau dia memenangi pemilihan presiden," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.