Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 97 Perempuan Anggota DPR Periode 2014-2019

Kompas.com - 14/05/2014, 21:59 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Data yang diterima Kompas.com, jumlah calon legislatif perempuan yang terpilih menjadi anggota DPR periode 2014-2019 sebanyak 97 orang atau setara dengan 17,32 persen. 

Jumlah perempuan anggota DPR pada periode kali ini menurun ketimbang periode 2009-2014. Pada periode sebelumnya, 2009-2014, terpilih 103 perempuan anggota DPR.

Berikut nama perempuan anggota DPR periode 2014-2019.

1. Meutya Hafid (Partai Golkar)
2. Rooslynda Marpaung (Partai Demokrat)
3. Delia Pratiwi Sitepu (Partai Golkar)
4. Betti Shadiq Pasidigoe (Partai Golkar)
5. Rita Zahara (Partai Gerindra)
6. Saniatul Lativa (Partai Golkar)
7. Elviana (Partai Persatuan Pembangunan)
8. Irma Suryani (Partai Nasdem)
9. Sri Melyana (Partai Gerindra)
10. Hanna Gayatri (Partai Amanat Nasional)
11. Elva Hartati (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan)
12. Susy Marleny Bachsin (Partai Gerindra)
13. Dewi Coryati (PAN)
14. Isma Yatun (PDI Perjuangan)
15. Dwi Aroem Hadiatie (Partai Golkar)
16. Chusnunia Chalim (Partai Kebangkitan Bangsa)
17. Itet Tridjajati Sumarijanto (PDI Perjuangan)
18. Dwita Ria Gunadi (Partai Gerindra)
19. Dwi Ria Latifa (PDI Perjuangan)
20. Wiryanti Sukamdani (PDI Perjuangan)
21. Dwi Astuti Wulandari (Partai Demokrat)
22. Melani Leimena Suharli (Partai Demokrat)
23. Okky Asokawati (PPP)
24. Ledia Hanifa Amaliah (Partai Keadilan Sejahtera)
25. Popong Otje Djundjunan (Partai Golkar)
26. Rachel Maryam Sayidina (Partai Gerindra)
27. Neng Eem Marhamzah Zulfa Hiz (PKB)
28. Diah Pitaloka (PDI Perjuangan)
29. Ribka Tjiptaning (PDI Perjuangan)
30. Dewi Asmara (Partai Golkar)
31. Desy Ratnasari (PAN)
32. Leni Marlinawati (PPP)
33. Risa Mariska (PDI Perjuangan)
34. Wenny Haryanto (Partai Golkar)
35. Rieke Diah Pitaloka (PDI Perjuangan)
36. Putih Sari (Partai Gerindra)
37. Wardatul ASriah (PPP)
38. Miryam S Haryani (Partai Hanura)
39. Linda Megawati (Parta Demokrat)
40. Puti Guntur Soekarno (PDI Perjuangan)
41. Siti Mufattanah (Partai Demokrat)
42. Nurhayati (PPP)
43. Yayuk Basuki (PAN)
44. Evita Nusranty (PDI Perjuangan)
45. Sri Wulan (Partai Gerindra)
46. Agustina Wilujeng Pramestuti (PDI Perjuangan)
47. Endang Maria Astuti (Partai Golkar)
48. Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (Partai Gerindra)
49. Laila Istiana (PAN)
50. Puan Maharani (PDI Perjuangan)
51. Endang Srikarti Handayani (Partai Golkar)
52. Amelia Anggraini (Nasdem)
53. Siti Mukaromah (PKB)
54. Novita Wijayanti (Partai Gerindra)
55. Ammy Amalia Fatma Surya (PAN)
56. Damayanti Wisnu Putranti (PDI Perjuangan)
57. My Esty Wijayati (PDI Perjuangan)
58. Siti Hediati Suharto (Partai Golkar)
59. Indah Kurnia (PDI Perjuangan)
60. Evi Zainal Abidin (Partai Demokrat)
61. Nihayatul Wafiroh (PKB)
62. Latifah Shohib (PKB)
63. Nurhayati Ali Asegaf (Partai Demokrat)
64. Vena Melinda (Partai Demokrat)
65. Yayuk Sri Rahayuningsih (Nasdem)
66. Ida Fauziyah (PKB)
67. Sadarestuwati (PDI Perjuangan)
68. Anna Mu’awannah (PKB)
69. Eni Maulani S (Partai Golkar)
70. Tri Murny (Partai Nasdem)
71. Vivi Sumantri Jayabaya (Partai Demokrat)
72. Irna Narulita (PPP)
73. Kartika Yudhisti (PPP)
74. Siti Masrifah (PKB)
75. Ermalena (PPP)
76. Karolin Margret Natasa (PDI Perjuangan)
77. Katherine A Oendoen (Partai Gerindra)
78. Erma Suryani Ranik (Partai Demokrat)
79. Agatie Sulie Mahyudin (Partai Golkar)
80. Neni Moernaeni (Partai Golkar)
81. Norbaiti Isran Noor (Partai Demokrat)
82. Kasriyah (PPP)
83. Vanda Sarundajang (PDI Perjuangan)
84. Yasti Soepredjo Mokoagow (PAN)
85. Verna Gladies Merry Inkirawang (Partai Demokrat)
86. Aliyah Mustika Ilham (Partai Demokrat)
87. Indira Chunda Thita Syahrul (PAN)
88. Dewi Yasin Limpo (Partai Hanura)
89. Andi Fauziah Pujiwatie Hatta (Partai Golkar)
90. Fatmawati Rusdi (PPP)
91. Asnawati Hasan (PAN)
92. Enny Aggraeny Anwar (Partai Golkar)
93. Ruskati Ali Baal (Partai Gerindra)
94. Rohani (PKB)
95. Mercy Chriesty Barends (PDI Perjuangan)
96. Irine Yusiana Roba Putri (PDI Perjuangan)
97. Peggi Patrisia Pattipi (PKB)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com