Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indikator: Elektabilitas Jokowi Turun, Prabowo Naik

Kompas.com - 13/05/2014, 14:06 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Survei terakhir Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo alias Jokowi, cenderung menurun. Sementara itu, elektabilitas bakal calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengalami peningkatan. Meski demikian, Jokowi tetap masih unggul relatif jauh.

Dalam survei top of mind, Jokowi masih unggul dengan elektabilitas sebesar 31,8 persen. Prabowo menyusul di bawahnya dengan 19,8 persen. Elektabilitas Jokowi itu turun dari survei bulan Maret 2014, yang saat itu mendapatkan 32,5 persen, sementara Prabowo pada saat itu baru di angka 11,4 persen.

"Suara Jokowi cenderung stagnan dan menurun. Yang menarik, Prabowo secara top of mind naik signifikan," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Selasa (14/5/2014).

Ketika responden disodorkan 14 nama bakal capres, Jokowi tetap unggul dengan 39,7 persen suara. Sementara itu, Prabowo mendapatkan 23,8 persen. Perolehan suara Jokowi itu juga turun dari survei bulan Maret, yang saat itu memperoleh 45,6 persen. Adapun Prabowo ketika itu masih di angka 15,1 persen.

Dalam simulasi tiga nama, yakni Jokowi, Prabowo, dan bakal calon presiden Partai Golkar, Aburizal Bakrie, Jokowi tetap di atas. Jokowi mendapat 45,5 persen suara, Prabowo 30,11 persen, dan Aburizal 11,6 persen. 

"Padahal pada bulan Maret, elektabilitas Jokowi dalam simulasi tiga nama bisa menang satu putaran karena sampai 55,7 persen," tambah Burhan. Sementara itu, elektabilitas Prabowo baru di angka 20 persen.

"Kalau melihat data ini, Jokowi belum aman. Namun, peluang Prabowo juga belum tentu tuh karena selisihnya masih cukup jauh," ujar Burhan.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu menilai, semuanya tergantung pada dinamika politik dan usaha kedua bakal capres itu ke depan. "Dalam politik, semua kemungkinan bisa terjadi," pungkas Burhan.

Menurut Indikator Politik, populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih dengan jumlah sampel 1.220 orang. Margin of error plus minus 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Metode dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 20-26 April 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com