Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suryadharma: Jangan Pecah-belah... Jangan Pilih Kotak-kotak

Kompas.com - 10/05/2014, 17:45 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akhirnya menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II di Jakarta untuk menentukan arah koalisi dalam menghadapi Pemilu Presiden 2014. Seluruh pimpinan PPP hadir, suasana hangat, tak terlihat jejak perpecahan di kubu partai berlambang kabah tersebut.

Sebelum membuka rapimnas secara resmi, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali memberikan sambutan. Ia melontarkan beberapa pesan penting pada seluruh mesin partainya. Intinya, ia ingin suara PPP bulat dan menjauhi perpecahan dalam mengambil keputusan berkoalisi dengan poros tertentu.

"Harus berhati-hati dalam memutuskan koalisi, jangan pecah-belah," kata Suryadharma, Sabtu (10/5/2014).

Sambutan yang ia sampaikan cukup panjang, tetapi tidak membuat bosan, setidaknya untuk para kader PPP yang menghadiri rapimnas. Banyak joke menyentil yang ia lontarkan. Khususnya terkait situasi di internal yang panas saat dirinya dianggap bermanuver secara pribadi dengan merapat ke poros Gerindra untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden.

"Lika-liku politik, ada tikungan tajam, turunan tajam, bahkan ada yang berada di antaranya. Ada juga yang belok tanpa memberikan sein, bahkan ada yang menyalip di tikungan. Inilah indahnya demokrasi di tubuh PPP," kata Menteri Agama tersebut.

Mendengar itu, seluruh peserta rapimnas mengeluarkan tawa, beberapa di antaranya bertepuk tangan. Setelah itu, Suryadharma memberikan apresiasinya pada Wakil Ketua Umum PPP, Emron Pangkapi, karena berhasil menjalin komunikasi politik dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie. Ia juga menyanjung Wakil Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa, yang membuka jalan PPP dalam menjajaki koalisi dengan PDI Perjuangan.

"Pak Emron senyumnya sudah tulus, Pak Suharso juga. Cuma Rommy (Sekjen PPP M Romahurmuziy) yang belum keliatan senyum tulusnya. Jangan-jangan lagi SMS Pak Jokowi," selorohnya.

Suasana makin riuh saat Suryadharma melontarkan sinyal yang lebih kental. Ia menuturkan bahwa keputusan di rapimnas harus bulat dan tidak terkotak-kotak. "Harus bulat, jangan lonjong dan terkotak-kotak. Jangan pilih yang kotak-kotak," ujarnya.

Entah apa maksud dari perkataan Suryadharma itu. Namun, jargon "kotak-kotak" sangat identik dengan Joko Widodo atau Jokowi yang diusung menjadi bakal capres oleh PDI Perjuangan.

"Keinginan boleh banyak, tetapi keinginan itu akan disatukan dalam forum yang memiliki kompetensi yang dilaksanakan hari ini. Inilah bukti demokrasi berkembang di tubuh PPP," kata Suryadharma.

Sepanjang Suryadharma memberikan sambutannya, seluruh peserta rapimnas tampak fokus menyimak. Sesekali terdengar suara tawa segar karena Suryadharma berusaha mengungkapkan keinginannya dengan bahasa santai dan dikaitkan pada situasi politik nasional terkini.

Setelah rapimnas resmi dibuka, Suryadharma meminta sejumlah Ketua DPW PPP untuk berkumpul di suatu ruangan dalam rangka berkonsolidasi. Rapimnas memasuki masa rehat dan akan berlangsung di Hotel Aston, Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, pada 10-11 Mei 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com