Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wasekjen PDI-P: Sebelum Bu Mega Bicara, Cawapres Jokowi Baru Spekulasi

Kompas.com - 25/04/2014, 04:06 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Sekjen PDI Perjuangan Achmad Basarah membantah kabar partainya telah menentukan calon wakil presiden yang akan mendampingi Joko Widodo. Dia mengatakan kabar itu membuat konstelasi politik menjadi tak sehat.

“Sebelum ada pengumuman resmi dari Ibu Mega (Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri), maka segala macam spekulasi publik yang berkembang dari mana pun sumbernya, mulai yang mengaku sumber A1, A2, A3 dan seterusnya saya nyatakan informasi itu tidak valid,” kata Basarah di sela-sela acara diskusi di Jakarta, Kamis (24/4/2014).

Menurut Basarah, pendamping Jokowi akan diumumkan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ketiga PDI-P. Namun, untuk kepastian waktu pelaksanaan rakernas tersebut, ia masih enggan membeberkannya kepada publik.

“Kapan hal itu diumumkan, secara teoritis berdasarkan mekanisme keputusan Rakernas ketiga semuanya sepenuhnya tergantung kapan waktu strategis,” ujar Basarah. Dia mengatakan ada tiga kriteria utama dalam menentukan pasangan pendamping Jokowi.

Pertama, sebut Basarah, calon pendamping Jokowi harus memiliki elektabilitas tinggi sehingga menambah elektabilitas Jokowi dan memastikan kemenangan pasangan itu dalam pilpres. Kedua, kandidat tersebut tidak pernah terkait persoalan hukum apa pun.

"Jangan sampai jadi senjata bagi lawan politik merongrong pemerintahan yang membuat pemerintahan berjalan tak efektif dan efisien," kata Basarah. Kriteria ketiga, calon tersebut harus mampu menciptakan pemerintahan yang bersih sehingga pemerintahan menjadi solid dan efektif.

Dengan demikian, kata Basarah, PDI-P nantinya menang tidak hanya sekedar menang untuk berkuasa. "Namun (PDI-P) juga memimpin rakyat dengan baik,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com