Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Gagal Bujuk Wiranto untuk "Turun Kelas" Jadi Cawapres

Kompas.com - 23/04/2014, 15:06 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana Partai Golkar untuk memasangkan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto dalam Pemilu Presiden 2014 menemui kendala. Wacana ini tersendat di tengah jalan karena Wiranto diperkirakan tidak mau "turun kelas" menjadi calon wakil presiden.

"Pak Wiranto, yang saya dengar, tidak seperti yang direncanakan karena dia kan sekarang capres. Kalau jadi cawapres, berarti harus didegradasikan," ujar Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono di sela-sela acara pembukaan pameran Inacraft di Jakarta, Rabu (23/4/2014).

Agung menyatakan, Partai Golkar sudah menjalin komunikasi intensif dengan Partai Hanura. Namun, kedua partai itu belum secara resmi berkoalisi. Keduanya belum sampai pada tahap penandatanganan kerja sama. "Jadi, masih mengambang," ujar Agung.

Pendekatan Partai Golkar dengan Partai Hanura ini diakui oleh elite kedua partai itu. Partai Hanura, yang awalnya menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden, Wiranto-Hary Tanoesoedibjo (Win-HT), pun mulai bersikap melunak.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura Saleh Husin mengatakan, partainya kemungkinan akan memecah duet Win-HT karena Partai Hanura tak memperoleh suara yang memuaskan dalam pemilu kali ini. Opsi yang ditawarkan Hanura adalah mengajukan Wiranto atau Hary Tanoe sebagai calon wakil presiden.

Di sisi lain, Agung mengakui partainya mengalami kesulitan mencari mitra koalisi karena elektabilitas Aburizal sebagai capres tergolong rendah. Oleh karena itu, untuk mencari cawapres yang tepat, Partai Golkar menyiapkan dua tim yang bergerak untuk melakukan komunikasi politik dan mengawal penghitungan suara sehingga mengamankan pencapresan Aburizal. Tim yang melakukan komunikasi politik dipimpin langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar. Pada 3 Mei 2014, partai ini juga akan menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) untuk menentukan arah koalisi dan cawapres untuk Aburizal.

Agung mengatakan, lebih baik Partai Golkar mencari cawapres dari eksternal, apalagi jika kandidat itu disokong oleh partai politik dengan basis massa yang kuat. Dia menyebutkan, salah satu pertimbangan calon wakil presiden untuk Aburizal adalah berasal dari Jawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com