Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem: Pemilu Ulang Bukti KPU Bermasalah

Kompas.com - 16/04/2014, 09:31 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Ferry Mursyidan Baldan menilai, banyaknya pelaksanaan pemilihan legislatif ulang di berbagai daerah menunjukkan kinerja Komisi Pemilihan Umum bermasalah.

"KPU tidak serius menjalankan tanggung jawabnya dalam menghadirkan pemilu yang adil, jujur dan transparan," kata Ferry di Jakarta, seperti dikutip dari Antara.

Ia memperingatkan KPU untuk tidak bermain-main dalam mengumpulkan perolehan hasil pemilu.

"Jika ada penyelenggara ditemukan yang bermain, itu yang akan kita permasalahkan. Apabila ada bukti penyelenggara negara dalam upaya memanipulasi hasil, kita akan bersikap keras," tegasnya.

Saat ini, kata dia, pihaknya sedang melakukan investigasi dan mengumpulkan bukti terkait kecurangan yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu. Ferry merasa aneh jika KPU mampu sigap dan cepat menyediakan surat suara cadangan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) bermasalah yang melakukan pemungutan suara ulang.

"Kita akan perkuat bukti. Dari mana kemudian KPU bisa melakukan pemungutan ulang dengan cepat? Jika ada stok surat suara cadangan, padahal menurut Undang-Undang, stok surat suara cadangan hanya dua persen dari total DPT nasional," ucapnya.

"Kita bukan kagum dengan KPU yang dengan sigap melakukan pemungutan ulang. Masalahnya, tapi dari mana barang ini (surat suara pemilu ulang). Dia harus bisa gambarkan secara keseluruhan berapa jumlah suara yang dicetak, lalu disandingkan dengan data pemungutan suara ulang," pungkas Ferry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com