Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: PDI-P Perlu Koalisi dengan Empat Partai Termasuk Golkar

Kompas.com - 12/04/2014, 15:12 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Indobarometer, M Qodari menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) memerlukan koalisi gemuk yang diisi oleh beberapa partai untuk memastikan pencalonan Joko Widodo (Jokowi) mulus dalam pemilihan Presiden mendatang.

PDI-P setidaknya perlu berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Nasdem, dan Partai Golkar. Qodari mengungkapkan, PKB dan PAN sangat penting untuk dirangkul lantaran basis massa Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah yang dimiliki dua partai itu.

Selain itu, dalam sejarah pembentukan kabinet, unsur NU dan Muhammadiyah juga selalu diperhitungkan. "Misalnya, posisi Mendikbud sudah menjadi rahasia umum adalah porsi Muhammadiyah atau NU. Demikian juga untuk posisi Menkes yang menjadi jatah Muhammadiyah yang memang memiliki keahlian di bidang itu," ujar Qodari dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (12/4/2014).

Kekuatan PDI-P jika bergabung bersama PKB, PAN, ditambah Partai Nasdem sudah cukup memenuhi syarat pengusungan calon Presiden dan Wakil Presiden. Persentase suaranya mencapai 42,5 persen. Namun, angka itu dinilai Qodari masih belum aman untuk memenangkan Jokowi.

"Kalau mau aman, PDI-P masih harus ambil satu lagi. Misalnya, Partai Golkar sehingga bisa menjadi 57 persen," kata Qodari.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Eriko Sotarduga mengatakan, partainya saat ini tengah menjalin komunikasi politik dengan beberapa partai untuk menyiapkan koalisi. Namun, Eriko mengaku PDI-P dalam mencari mitra koalisi tidak hanya mengacu pada persentase suara, melainkan kesamaan visi dan misi serta platform partai.

"Kami harus bicarakan dengan banyak stakeholder. Yang paling utama, kami juga melihat masukan masyarakat, persepsi publik. Kalau sudah terbentuk, seperti apa platform kerja samanya, ini akan dilihat," imbuh Eriko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com