JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) M Sattar Taba tiba-tiba menangis saat peresmian Rumah Sakit Umum Pekerja di kawasan KBN, Cakung-Cilincing, Jakarta, Selasa (8/4/2014). Ketika itu, Sattar tengah melaporkan perkembangan pembangunan rumah sakit yang hanya diselesaikan dalam waktu delapan bulan itu di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kami terharu karena perusahaan yang begitu kecil, alhamdulillah bisa berbuat," ujar Sattar dengan suara bergetar.
Sambil menahan emosinya, Sattar dengan suara pelan menceritakan bahwa waktu pelaksanaan pembangunan rumah sakit ini sangat singkat. Untuk pembangunan fondasi, misalnya, hanya memakan waktu 2 bulan.
"Tidak ada sejarahnya konstruksi bisa (selesai) dalam waktu 2 bulan. Tapi ini bisa kami lakukan di sini, berkat dorongan dan kebersamaan semua pihak sampai finishing 8 bulan. Alhamdulillah, inilah yang kelihatan," kata Sattar.
Sattar mengatakan, Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan bahwa rumah sakit itu harus diresmikan pada 17 Agustus. Oleh karena itu, Sattar mengatakan, saat melakukan ground breaking, di hari yang sama pembangunan tetap dilanjutkan. Kendati demikian, peresmian rumah sakit ini akhirnya tetap mundur dari jadwal karena menyesuaikan kesibukan Presiden.
Setelah bangunan fisik sudah jadi, organisasi rumah sakit pun sudah selesai dilakukan. Sattar mengatakan, sudah ada direktur manajemen, direktur medis, dan direktur keuangan. Peralatan dan obat-obatan juga mulai disiapkan dari Kimia Farma dan Indofarma.
Bertempat di tanah seluas 8.987 meter persegi, bangunan yang pembangunanya hasil kerja sama KBN dan pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu memiliki 9 lantai. Fasilitas yang terdapat di rumah sakit ini adalah 173 tempat tidur, 2 kamar operasi, 10 ruang ICU, dan 3 ruang bersalin. Selain itu, terdapat ruang radiologi, unit gawat darurat, ruang CSSD, rawat inap, laboratorium, poliklinik, medical check up, fisiotheraphy, dan kamar jenazah. Pembangunan gedung rumah sakit menggunakan konsep green hospital.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.