JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa dan Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie membantah tuduhan Anas Urbaningrum tentang aliran dana talangan Bank Century ke tim pemenangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Pemilu 2009. Ketika itu, Hatta menjadi Ketua Tim Pemenangan SBY-Boediono dan Marzuki adalah Sekretaris Tim Pemenangan.
"Saat pilpres sudah selesai, jauh sebelumnya, laporan keuangan disiapkan oleh bendahara tim. Disiapkan secara transparan dan sudah diaudit oleh Bawaslu dan KPU, sudah selesai," ujar Hatta saat dijumpai di Bandara Halim Perdanakusuma, Rabu (26/3/2014).
Marzuki mengatakan bahwa Anas tidak pernah sama sekali menyentuh laporan keuangan pemenangan SBY-Boediono. Sebaliknya, Marzuki yang saat itu menjabat Sekretaris Jenderal Partai Demokrat paling mengetahui aliran dana sumbangan yang diterima SBY.
"Saya tahu betul bagaimana SBY selektif memilih sumbangan-sumbangan yang akan diterimanya. Dia pernah menolak naik helikopter karena dia tahu penyumbangnya. SBY paling menjaga diri dari para pengusaha hitam," kata Marzuki.
Marzuki pun membantah SBY sengaja meminta Anas untuk mengamankan kasus Century agar tidak mengarah kepada SBY. Menurut Marzuki, SBY selaku Presiden RI memiliki perangkat Polri dan Badan Intelijen Negara untuk mengusut hal tersebut tanpa perlu melibatkan Anas.
Sebelumnya, pengacara Anas, Firman Wijaya, mengaku punya data yang menunjukkan dana kampanye Partai Demokrat pada Pemilu 2009 ada yang berasal dari dana talangan Bank Century. Menurut Firman, dana Century yang digunakan untuk pembiayaan kampanye Partai Demokrat itu merupakan rangkaian atau hasil dari tugas-tugas khusus yang diberikan kepada Anas.
Sementara itu, pengacara Anas, Handika Honggowongso, mengatakan bahwa kliennya pernah ditugaskan SBY untuk mengamankan kasus bail out Bank Century. Selaku Ketua Fraksi Demokrat di DPR RI ketika itu, Anas mengaku diminta mencegah agar Panitia Khusus (Pansus) Bank Century di DPR tidak mengarah ke SBY, baik secara hukum maupun politik. Anas juga telah memberikan kepada tim penyidik KPK hasil audit yang dilakukan akuntan independen terhadap laporan keuangan Partai Demokrat terkait Pilpres 2009.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.