Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"PKB dan PDI-P Punya Irisan Ideologi dan Konstituen untuk Koalisi"

Kompas.com - 12/03/2014, 00:35 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan ada banyak irisan antara partainya dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), yang dapat menjadi dasar koalisi pada masa mendatang. PKB ingin koalisi yang dibangun tak semata berdasarkan perolehan suara di pemilu legislatif.

"Soal koalisi dengan PDI Perjuangan, kami terbuka, apalagi PDI-P dan PKB memiliki irisan ideologi dan irisan konstituensi politik," ujar Sekretaris Fraksi PKB di DPR, Hanif Dhakiri, Selasa (11/3/2014).

Secara ideologis, lanjut Hanif, PKB dan PDI-P beririsan dalam hal nasionalisme. Kedua partai, ujar dia, punya visi kedaulatan Indonesia, baik di bidang politik, ekonomi, maupun kebudayaan. Selain itu, kata Hanif, dari sisi konstituen pun, PDI-P dan PKB punya irisan yang rapat.

"Desa-desa itu umumnya berisikan warga Nahdliyin dan kaum Marhaen. Jadi, tak ada masalah di tingkat akar rumput. Dan ini memang saat Indonesia membangun desa, saatnya desa mengepung kota," ujar Hanif.

Meski demikian, Hanif mengatakan PKB baru akan memutuskan masalah koalisi setelah pemilu legislatif pada 9 April 2014. Saat ini, baik PKB maupun PDI-P tengah berproses komunikasi politik di berbagai level. Selain ke PDI-P, Hanif mengatakan PKB juga terbuka terhadap partai lain.

"Kami berharap pemilu tahun ini menghasilkan kepemimpinan politik yang mencerminkan realitas sosiologis masyarakat Indonesia," ujar Hanif. Koalisi yang dibangun semata berdasarkan angka perolehan suara pada pemilu legislatif, kata dia, hanya bersifat taktis dan jangka pendek. "Kami ingin koalisi yang lebih strategis, permanen, dan jangka panjang," kata Hanif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com