Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantowi: Jika Maju di Pilpres, Akbar Tandjung Harus Mundur dari Golkar

Kompas.com - 11/03/2014, 11:44 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan, keputusan pencalonan Aburizal Bakrie alias Ical sebagai presiden sudah final. Jika ada kader Golkar lain yang ingin maju dalam Pilpres 2014 seperti Akbar Tandjung, Tantowi mempersilakan yang bersangkutan mundur dari kepengurusan Golkar.

"Partai Golkar tidak akan menghalangi hak politik kadernya. Silakan, Golkar sangat bangga kadernya banyak diminati parpol atau capres lain. Hanya, sesuai Peraturan Organisasi, kader yang maju dari partai lain harus menanggalkan jabatan strukturalnya kalau yang bersangkutan pengurus," ujar Tantowi saat dihubungi, Selasa (11/3/2014).

Saat ini, Akbar memiliki posisi sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar. Jika Akbar maju, ucap Tantowi, maka akan sama halnya dengan keputusan Jusuf Kalla maju sebagai bakal capres dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Keputusan Partai Golkar tetap sama ARB (Ical) sebagai capres. Kalau wacana Akbar Tandjung ini terjadi, bukan hal baru karena saat JK digandeng SBY sebagai wapres di tahun 2004, beliau bukan representasi Partai Golkar," imbuh Tantowi.

Pencalonan Ical sebagai bakal capres dari Partai Golkar masih menimbulkan perdebatan di internal partai berlambang pohon beringin itu. Kini, mulai mengemuka opsi Golkar mengusung capres dari partai lain dengan cawapres dari tokoh internal Golkar.

Ketua DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai mengungkapkan, ada dua nama kader Golkar yang cukup menonjol saat ini, yaitu Akbar dan Jusuf Kalla. Yorrys bahkan melihat sosok Jusuf Kalla bisa saja berpasangan dengan Joko Widodo.

Sementara Akbar Tandjung, kata Yorrys, saat ini memang belum begitu terekspos oleh pemberitaan. Namun, Yorrys melihat Akbar adalah sosok potensial menjadi seorang calon wakil presiden.

Yorrys mengaku, sudah muncul keraguan atas elektabilitas Ical yang tak membaik. Jika Ical terus dipaksakan menjadi capres, anggota Komisi I DPR itu pun yakin Golkar tak akan memenangi pertarungan pemilihan presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com