Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: Hanya 15 Persen Muslim Indonesia yang Kaya

Kompas.com - 08/02/2014, 22:55 WIB
Dani Prabowo

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com - Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Ironisnya, dari jumlah tersebut hanya 15 persen penduduk merupakan orang kaya yang sukses.

Hal itu dikatakan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menghadiri Sarasehan Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan dalam rangka Harlah Ketiga Pondok Pesantren Al-Hikam, Depok, Sabtu (8/2/2014).

Ketua Dewan Masjid Indonesia itu membandingkan kondisi Indonesia dengan Turki. Negara yang juga dihuni oleh penduduk beragama mayoritas Islam itu, menurutnya, 90 persen di antaranya merupakan pengusaha kaya yang sukses.

"Kalau di Turki, dari 40 orang kaya di sana, 36 diantaranya beragama islam. Di kita (Indonesia), dari 40 orang kaya, yang islam hanya enam orang," kata Kalla, Sabtu malam.

Ia mengatakan, suksesnya Turki sebagai negara kaya tidak terlepas dari peran alim ulama dan cendekiawan Islam di negaranya. Salah satunya, Kalla mencontohkan, Kyai Fathula Gule, yang merupakan sosok pengusahan sukses asal Turki yang berdomisili di Amerika Serikat.

"Dia adalah orang yang selalu memberikan semangat kepada warganya. Dia banyak buat sekolah-sekolah di seluruh dunia termasuk di Indonesia," ujarnya.

Ia menambahkan, ulama di Indonesia memiliki peran yang penting dalam mencetak santri yang sukses. Kendati demikian, diperlukan semangat, kemauan serta ilmu pengetahuan yang cukup untuk dapat mencetak santri yang hebat.

Lebih lanjut, ia mengatakan, pesantren di Indonesia perlu mengembangkan kurikulum yang dimilikinya. "Saya bersyukur bahwa banyak pesantren yang sekarang mengajarkan cara perdagangan yang kreatif," ujarnya.

Kegiatan sarasehan ini diikuti sekitar 300 ulama dan cendekiawan pesantren dari seluruh Indonesia. Kegiatan ini sendiri rencananya akan diselenggarakan selama tiga hari, sejak Jumat (7/2/2014) hingga Minggu (9/2/2014) siang.

Selain ceramah dari sejumlah tokoh, para ulama dan cendekiawan itu akan membahas sejumlah rekomendasi yang nantinya akan disampaikan saat kegiatan ditutup. Para ulama itu akan dibagi ke dalam tiga komisi yaitu keumatan, keagamaan, dan kebangsaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com