Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petinggi PPP Tak Sepakat Mukernas Jadi Ajang Deklarasi Capres

Kompas.com - 08/02/2014, 11:06 WIB
Sabrina Asril

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Lobi yang dilakukan 33 Dewan Pengurus Wilayah bersama dengan Ketua Umum PPP Suryadharma di sela-sela acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II PPP, Sabtu (8/2/2014) dini hari berlangsung alot. Petinggi PPP bersama beberapa pengurus wilayah menolak rencana pendeklarasian capres PPP dalam forum kedua tertinggi di partai berlambang Kabah itu.

Ketua DPW PPP DKI Jakarta, Lulung Lunggana mengatakan, dalam lobi tersebut, Ketua Majelis Syariah PPP, Kiai Maimoein Zubair keberatan soal rencana pendeklarasian. "Beliau meminta deklarasi ditunda sampai setelah pelaksanaan pemilihan legislatif," ujar Lulung saat dijumpai di sela-sela acara Mukernas, Sabtu dini hari.

Menurut Lulung, Kiai Maimoein yang merupakan ulama besar di Rembang, Jawa Tengah itu menginginkan agar pengurus wilayah mencurahkan energinya untuk pemenangan pemilihan legislatif. Jika deklarasi capres dilakukan saat ini, ujar Lulung, maka konsentrasi kader PPP akan terpecah. "Tapi semua belum bersepakat. Makanya, kami semua diminta shalat istikharah," ujar Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu.

Lulung juga menyebutkan ada skenario lain yang ditawarkan dalam forum lobi tersebut. Salah satunya adalah pendeklarasian capres tetap dilakukan tetapi dengan menyebutkan nama-nama yang diusung oleh DPW. "Jadi semuanya diusulkan di situ. Namun, ini lagi-lagi belum ada keputusannya," imbuh Lulung.

Sumber Kompas.com di internal PPP, mengakui ada suara pengurus daerah yang masih belum bersepakat soal kandidat capres PPP. Dia menyebutkan ada 24 DPW yang mengajukan nama selain Suryadharma Ali dan hanya 9 DPW yang solid mendukung Suryadharma Ali. Sehingga, kelompok yang menolak pencalonan SDA ini meminta agar pendeklarasian tidak dilakukan dalam forum Mukernas. Rencananya, hasil kesepakatan pengurus DPW akan dibacakan dalam rapat pleno Mukernas pada Sabtu siang ini.

Setidaknya ada sembilan nama yang mengemuka sebagai bakal calon Presiden PPP. Mereka adalah Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali; Wakil Ketua Umum DPP PPP Lukman Hakim Syaifuddin; dua mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD dan Jimly Asshidique; Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo; Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto; mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla; Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, dan pedangdut Rhoma Irama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com