Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badai Tropis Lingling Tumbuh di Utara Indonesia

Kompas.com - 19/01/2014, 12:01 WIB
JAKARTA, KOMPAS.COM — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofiska (BMKG) mencatat siklon tropis atau badai tropis Lingling dengan kategori satu tumbuh di utara wilayah Indonesia.

Laman BMKG yang dipantau di Jakarta, Minggu (19/1/2014), menunjukkan badai tropis yang tumbuh di wilayah Filipina merupakan badai tropis yang tidak lazim dan untuk kali pertama tumbuh di utara wilayah Indonesia.

Data kejadian badai tropis sejak 1977 hingga 2012 tercatat 10 kali kejadian badai tropis yang tumbuh di utara wilayah Indonesia dengan kemungkinan tumbuh sekitar 0,28 persen.

Badai tropis Lingling tumbuh sejak Sabtu (18/1/2014) pukul 07.00 WIB di sekitar perairan timur Filipina, sekitar 9,5 Lintan Utara dan 126,7 Bujur Timur atau sekitar 700 kilometer sebelah utara timur laut Tahuna, dengan kekuatan angin 65 km/jam dan hampir tidak bergerak.

Meskipun dekat dengan wilayah Sulawesi Utara, badai tersebut tidak akan melintasi wilayah Manado atau wilayah Indonesia lainnya.

Dilihat dari pertumbuhan dan sebaran awan hujan, dampak dari badai tropis tersebut tidak banyak memengaruhi pola cuaca di wilayah Manado dan wilayah Indonesia bagian utara lainnya.

Hal ini karena wilayah Manado menjadi daerah sebaran angin (divergensi), sebagai akibat dari sebaran angin tersebut maka akan menghambat pertumbuhan awan-awan hujan sehingga hujan lebat kecil kemungkinan akan terjadi.

Dampak yang pasti terjadi, yaitu adanya peningkatan kecepatan angin dan gelombang laut dengan ketinggian 3-4 meter. Hal tersebut berpeluang terjadi di wilayah Laut Sulawesi, perairan utara Halmahera, perairan Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud, perairan Bitung-Manado, dan Samudra Pasifik sebelah utara Halmahera.

Gelombang laut dengan ketinggian 4-6 meter berpeluang terjadi di wilayah Laut Sulu dan perairan timur Filipina.

Sementara itu, bibit badai tropis yang tumbuh di sekitar Laut Arafuru atau sekitar utara Darwin tidak berkembang menjadi badai. Sebagai penggantinya, muncul badai tropis June di sekitar Kaledonia Baru atau sebelah selatan Fiji.

Kekuatan angin badai tropis June sekitar 40 kt atau 78 km/jam dengan arah gerak menuju Selandia Baru.

Dilihat dari arah pergerakannya, badai tropis tersebut sudah dipastikan tidak akan menuju wilayah Indonesia dan tidak mengakibatkan hujan lebat ataupun angin kencang di wilayah Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com