Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Antara Bantuan, Pemerintah Siapkan Juga Beasiswa untuk Anak Korban Sinabung

Kompas.com - 17/01/2014, 08:38 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menyiapkan beasiswa dan kebutuhan pendidikan untuk anak-anak korban letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Beasiswa ini menjadi salah satu bantuan yang baru belakangan mengalir deras ke para korban letusan gunung itu.

“Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berencana memberi beasiswa dan kebutuhan-kebutuhan pendidikan di Karo sehingga anak sekolah tidak terlantar,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif di Jakarta, Kamis (16/1/2014). Dia tak merinci mekanisme penyaluran beasiswa tersebut.

Selain menyinggung soal bantuan di bidang pendidikan ini, Syamsul mengatakan pula bahwa BNPB telah menyalurkan bantuan untuk korban letusan Gunung Sinabung senilai lebih dari Rp 20 miliar. Rencananya masih akan ada tambahan lagi dana bantuan senilai Rp 10 miliar.

“Bantuan yang sudah disalurkan dari BNPB Rp 20,1 miliar ke Kabupaten Karo (dengan rincian) dana siap pakai Rp 7,5 miliar bagi provinsi dan pemkab, siap pakai untuk cash forward Rp 7,2 miliar, dan bantuan logistik tahap satu maupun dua sebanyak Rp 5,7 miliar. Lalu direncanakan akan ada tambahan cash forward Rp 10 miliar,” papar Syamsul.

Syamsul memaparkan bantuan juga datang dari beragam kementerian. Dari Kementerian Sosial, sebut dia, sudah dikirimkan bantuan logistik senilai Rp 16 miliar untuk tahap pertama dan kedua pada akhir 2013. "Juga (ada bantuan pada) 2014, yang terdiri dari lauk pauk, family kids, peralatan dapur, paket sandang,” sambungnya.

Kemudian dari Kementerian Kesehatan, lanjut Syamsul, sudah dikirimkan obat-obatan pada 15 Januari 2014 bersama dengan 8.000 paket bantuan dari Presiden yang diangkut menggunakan KRI Teluk Banda.

Lalu, lanjut Syamsul, bantuan juga datang dari Kementerian Pekerjaan Umum. Kementerian yang dipimpin Djoko Kirmanto itu akan meningkatkan persediaan air bersih untuk pengungsi. “(Saat ini ada) 26.174 jiwa atau 8.160 kepala keluarga tersebar di 89 tempat pengungsian,” tambahnya. Untuk perkebunan warga dan peternakan yang rusak, kata Syamsul, Kementerian Pertanian sudah mengambilalih penanganannya.

Seperti diberitakan sebelumnya, letusan Gunung Sinabung masih terus berlanjut. Aktivitas gunung ini sudah ditingkatkan statusnya dari "siaga" menjadi "waspada" pada November 2013. Letusan dan luncuran awan panas pun masih terjadi puluhan kali per hari, setidaknya pada Selasa (14/1/2014) dan Rabu (15/1/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com