Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu: Kami Bukan Satpol PP

Kompas.com - 09/01/2014, 14:15 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mulai geram dengan aparat pemerintah daerah (pemda) yang justru melempar tanggung jawab untuk menertibkan alat peraga kampanye. Ketua Bawaslu Muhammd mengatakan, pihaknya bukan satuan polisi pamong praja (satpol pp) yang memiliki wewenang menegakkan ketertiban umum.

"Kami tegaskan dalam rakor ini, bahwa pengawas pemilu itu bukan satpol PP. Peserta pemilu sebagian besar menganggap pengawas pemilu itu satpol PP. Kalau ada alat peraga yang salah tempat dan salah waktu itu (kewajiban) panwas (menertibkan)," kata Muhammad dalam Rapat Koordinasi Pelaksanaan Pemilu 2014, Kamis (8/1/2014) di Gedung KPU, Jakarta Pusat.

Muhammad mengatakan, beberapa pemerintah daerah melempar tanggung jawab untuk menertibkan alat peraga kampanye yang melanggar aturan kepada Bawaslu. Menurutnya, dalam rapat antara panitia pengawas pemilu (panwaslu) dan pemda, pihak pemda mengaku tidak memiliki anggaran untuk menertibkan alat peraga kampanye.

"Panwas dikatakan, 'silakan panwas tertibkan sendiri, kami (pemda) tidak punya anggaran'. Ketika dikoordinasikan dengan pemda berkaitan dengan upaya tindak lanjut rekomendasi panwas terkait alat peraga itu tadi, pemda berdalih tidak punya anggaran penertiban," ujar Muhammad.

Muhammad menambahkan, anggaran penertiban alat peraga kampanye juga tidak ada dalam anggaran Bawaslu. Ia mengingatkan, panwas bertanggung jawab memberikan rekomendasi tindak lanjut pelanggaran kepada pemda dan komisi pemilihan umum (KPU) setempat. Namun, dia menyayangkan, masih banyak pemda yang belum kooperatif untuk menindaklanjuti rekomendasi pihaknya.

Lebih lanjut, ia meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mengingatkan kepala daerah dan aparat daerah agar memberi pemahaman kepada pihak daerah soal tugas pokok dan fungsi (tupoksi) setiap lembaga.

Selain itu, dia juga meminta agar pemda diberi anggaran untuk menertibkan alat peraga kampanye yang melanggar aturan. "Kami minta Kemendagri supaya pemahaman ini didudukkan pada tupoksi masing-masing yang kemudian didukung oleh anggaran," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com